Didalam Alkitab dikatakan manusia harus menjaga kekudusannya sama seperti Allah yang Kudus. Ini yang membedakan antara Pencipta dan yang dicipta. Pencipta Mahakudus, yang dicipta ini belum kudus sempurna karena jatuh dalam dosa. Oleh sebab itu, Allah ingin manusia hidup kudus dan memuliakan Tuhan.
âApapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.â â Kolose 323 Kedatangan Tuhan semakin dekat, karena itu Iblis semakin gencar untuk menghancurkan keluarga-keluarga khususnya keluarga pelayan Tuhan. Sebagai pelayan Tuhan, penting sekali bagi kita untuk ikut pengurapan, beribadah kepada Tuhan, untuk mengingatkan kita agar terus setia dan taat, bersandar serta mengandalkan Tuhan. Saya mendengar suara Tuhan untuk pesan Tuhan bulan Maret ini Lakukan Segala Sesuatu Seperti Untuk Tuhan!. Kolose 323-25, âApapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.â Untuk belajar tidak ada batas waktu dan tidak ada kata terlambat, kita akan terus belajar sampai kita mati, terus setia dan melayani Tuhan. Saya menjumpai orang yang terus belajar Firman itu adalah orang yang sehat dan kuat, terus bersemangat dengan Tuhan, meski ada persoalan tetapi ia berjalan di atas persoalan. BAGAIMANA CARANYA? Lakukan dengan kasih. 1 Korintus 1614; Matius 2540-45. Lakukan dengan kerelaan. 2 Korintus 819. Lakukan untuk kemuliaan-Nya. 1 Korintus 1031-33. Lakukan dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur. Kolose 317. Lakukan dengan setia. Ulangan 63. Penting bagi kita mengerti, di dalam gereja kita melayani bukan sekedar melayani, tetapi kita melayani dengan kasih, belajar menerima sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita. Matius 2540-45, âDan Raja itu akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.â Setiap perbuatan kita atau bentuk pelayanan kita, apa yang kita buat, kita harus perbuat untuk Tuhan. Dengan begitu tidak akan ada yang namanya kecewa, sakit hati, dll karena kita melakukannya untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Gesekan dalam pelayanan itu pasti ada, tetapi justru dengan adanya gesekan-gesekan itu akan membentuk kita, menjadi dewasa dan bertumbuh. Kita melakukan segala sesuatu hanya di dalam nama Tuhan Yesus, mengapa? Karena ada kuasa di dalam nama Yesus dan hanya Yesus yang sanggup menolong kita. Dan kita melakukannya sambil mengucap syukur, karena ada kuasa di balik ucapan syukur. Ulangan 61, âInilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.â KENAPA? Segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selamanya. Roma 1136. Ketahuilah Tuhan menyertai engkau sampai akhir zaman Matius 2820. Kita mendapat bagian di dalam injil memperoleh Mahkota yang abadi. 1 Korintus 923-24. Kita melayani Tuhan bukan untuk menerima tetapi untuk memberi, memberi waktu, tenaga, uang/harta kita berikan untuk melayani Tuhan. Apapun yang kita lakukan untuk Tuhan, itu seperti kita mengirim bahan bangunanâ untuk rumah kita di sorga, jadi semakin banyak kita berbuat benar, akan semakin besar rumahmu di sorga. SIAPA? Sebagai Contoh Nuh melakukan semuanya tepat seperti yang diperintahkan Tuhan. Kejadian 622. Hamba yang setia. Yosua 11-18; 2414-16. Raja Hizkia melakukan yang benar, melakukan dengan tulus ikhlas. 2 Raja-raja 203. Ketiga orang ini adalah contoh orang yang berdampak kepada banyak orang. Nuh ini menceritakan tentang keselamatan sebuah keluarga, kita sebagai gereja Tuhan adalah sebuah keluarga, bangun keluarga dengan unity, saling memaafkan dan jangan menyimpan kesalahan/sakit hati. Jangan hanya karena sakit hati jadi berhenti melayani Tuhan. Tuhan berjanji kepada Yosua akan menyertainya, dan Yosua adalah hamba yang setia, ia taat akan apa yang Tuhan dan Musa katakan ia taat. Raja Hizkia mendapat hukuman mati, tetapi karena ia bertobat maka Tuhan memperpanjang hidupnya selama 15 tahun. 2 Raja 201-6, âPada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hamper mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanyaâBeginilah firman TUHAN Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.â Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHANâAh TUHAN, ingatlah kiranya bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.â Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN kepadanyaâBaliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu Telah kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku.â Semua yang kita lakukan untuk Tuhan dengan tulus hati, itu dilihat oleh Tuhan. Kita harus lebih berkorban dan hidup kudus di hadapan Tuhan. Saya berdoa pada hari ini, kesetiaan seperti Nuh, ketaatan seperti Yosua dan Hizkia, akan kita terima selagi kita masih hidup. Kita akan menerima mahkota dan apa yang diberikan Tuhan yaitu kesembuhan, berkat, pertolongan, jawaban doa, dan mujizat akan kita terima, kalau kita melakukan firman Tuhan dan segala sesuatu seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia. Amin. Other posts in Monthly Theme [postlist id=1740]834 Seperti yang kita lakukan hari ini, demikianlah perintah TUHAN untuk pengampunan dosamu. 8:35 Kalian harus tinggal di pintu masuk tenda pertemuan, siang dan malam selama tujuh hari. Kalian harus melakukan kewajibanmu kepada TUHAN supaya kamu tidak mati. Karena, itulah yang diperintahkan kepadaku.â Lori Official Writer Denzel Washington adalah salah satu aktor yang paling diperhitungkan di Hollywood. Sepanjang sepak terjangnya di dunia peran, Denzel sudah meraih penghargaan dua kali Oscar, tiga kali Golden Globe dan 1 kali Tony sangka sosok Denzel bisa dibilang merupakan salah satu aktor yang nggak malu menunjukkan identitas dirinya sebagai Kristen. Dia bahkan mengakui kalau kesuksesan karir yang didapatnya saat ini adalah sebagai kesempatan untuk melayani Tuhan dan Juga Denzel Washington Jadikan Tuhan yang Pertama dari SegalanyaDalam suatu kesempatan Denzel menyampaikan kalau hal paling penting dalam hidupnya adalah Tuhan. âSegala yang saya punya adalah oleh karena anugerah Tuhan. Itu adalah hadiah,â katanya. Selain itu, Denzel ternyata dikenal sebagai pribadi yang mengutamakan Tuhan di atas dari segala sesuatunya. Dia pernah bilang, âJadikan Tuhan di tempat pertama dalam segala hal yang Anda lakukan.âDari pernyataan ini, kita bisa tahu kalau prestasi yang didapatnya bukan cuma berasal dari keahliannya sendiri dalam memainkan peran di setiap film yang dimainkannya. Tapi lebih dari itu, semua bakat yang ada di dalam dirinya nggak terlepas dari campur tangan TuhanSebagai orang percaya, kita tahu persis bahwa dibalik ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan ada keberhasilan yang menyertainya. Tuhan akan selalu menyertai orang-orang yang selalu bersandar kepada-Nya. Hal itulah yang dilakukannya kepada Abraham, Daud, Musa, Daniel, Paulus dan banyak tokoh Alkitab lainnya. Dan tak heran kalau Denzel pastinya juga mengalami hal itu. Segala prestasi yang dia dapatkan adalah hasil ketaatan dan kesetiaannya kepada orang percaya, kita dipanggil untuk jadi pribadi yang punya nilai di atas rata-rata. Tuhan nggak pengen kita jadi orang yang biasa-biasa aja atau orang yang mencapai hal yang rata-rata aja. Kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang unggul atau excellent. Gimana caranya supaya kita bisa jadi pribadi yang unggul? Pertama kita harus menjadikan Tuhan sebagai yang terutama dari semua aspek hidup kita. Kedua, kita harus mulai membangun lima karakter ini dalam diri kita, yaitu1. Rendah HatiJadi pribadi yang excellent nggak bakal terjadi kalau kita nggak rendah hati. Orang yang sombong biasanya akan menyembunyikan kekurangannya, tapi orang yang rendah hati akan terbuka dengan kekurangannya dan bertekad untuk mengubah kelemahan itu menjadi kekuatan. Itu sebabnya orang yang rendah hati akan selalu mengandalkan Tuhan karena lewat pertolongan Tuhanlah kita bisa jadi pribadi yang unggul.âAllah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.â Yakobus 4 6b2. Bekerja lebih ekstraKeunggulan itu bisa dikembangkan dan dipelajari. Nggak ada seorang pun yang terlahir jadi unggul dalam hidupnya. Sebaliknya, untuk menjadi pribadi yang unggul kita harus melatih dan mengembangkan diri sepanjang waktu. Jadi, setialah terlebih dahulu pada perkara-perkara kecil, saat kamu tekun melakukannya yakinlah bahwa Tuhan pun akan mempercayakanmu perkara yang lebih besar.âSaudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.â Yakobus 1 2-43. Jadilah pribadi yang skeptis 1 Yohanes 1 11 berkata supaya kita nggak mudah percaya kepada setiap roh, tetapi kita harusnya menguji roh-roh ituâ. Untuk jadi pribadi yang unggul kita harus berpikir skeptis atau kritis. Kalau kamu adalah seorang pemimpin, menjadi skeptis berguna membantumu mengambil keputusan yang tepat. Atau bertanya dengan pola pikir skeptis sangat membantumu untuk menganalisis sesuatu dengan baik dan memutuskan untuk bertindak lebih hati-hati. Sehingga apa yang kamu lakukan dan putuskan adalah sesuatu yang sudah lebih dulu dipertimbangkan dan dipikirkan dengan Melakukan segala sesuatu dengan maksimalBakat sama sekali nggak menentukan keunggulan seseorang. Tapi keunggulan itu bicara soal sikap dan cara hidup kita sehari-hari. Sebagai orang percaya, Tuhan sudah menentukan standar yang tinggi atas hidup kita yaitu untuk menjadi pribadi yang sempurna dalam segala sesuatu 2 Korintus 8 7. Dalam artian, kita harus melakukan segala sesuatu dalam hidup kita sepenuhnya. Kalau kamu adalah seorang karyawan, berarti kamu harus melakukan pekerjaanmu dengan maksimal. Bahkan sebagai pelayan Tuhan pun kita dituntut untuk melakukan pelayanan kita dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia Kolose 3 23.5. Fokus pada standar Tuhan, bukan standar manusiaJadi pribadi yang excellent artinya kita nggak lagi serupa dengan dunia. Kita nggak lagi membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Sebaliknya, kita harus menjadikan standar yang ditetapkan Tuhan sebagai standar dalam hidup kita. Jadi, jangan pernah mengukur keberhasilan atau keunggulanmu dengan keunggulan orang lain. Karena kita hanya akan jadi orang yang melakukan sesuatu yang besar hanya karena dasar persaingan. Ingatlah, sesuatu yang dilakukan dengan dasar persaingan hasilnya nggak bakal pernah bertahan lama. âBaiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.â Galatia 6 4Semoga artikel ini mengingatkan kita kembali supaya mengejar apa yang berharga bagi Tuhan dan belajar untuk tetap setia dalam perkara-perkara kecil. Sumber Halaman 1 SEPERTIUNTUK TUHAN Ayat bacaan: Kolose 3:23 ===== "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." Ada sebuah kutipan dari perkataan Martin Luther King, Jr yang bagi saya sangatlah penting untuk kita renungkan. "If a man is called to be a street sweeper, he should sweep streets even Unduh PDF Unduh PDF Terdapat banyak cara yang berbeda untuk memuliakan Tuhan, tergantung dari latar belakang dan gaya hidup Anda. Ada beragam cara untuk menyembah-Nya; namun akan lebih baik jika Anda melakukannya dengan rendah hati, tidak terlihat ketika melayani sesama, menjadi dermawan dan hidup sehati. Langkah 1Mulailah memuliakan Tuhan dengan rasa takut dan hormat yang dalam Takut membuat-Nya marah, âBiarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia.â Dari ayat kitab Mazmur Mazmur 338[1] 2 Sadari bahwa "keagungan, pujian, kenamaan, perbedaanâ adalah kata-kata yang searti dengan âkemuliaanâ.Nyanyikan tentang jalan-jalan Tuhan untuk memuliakan-Nya. âMereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN.â Mazmur 1385 3 Muliakan Tuhan melalui perbuatan âkasihâ, sebagai contoh, di hari penghakiman mereka akan bertanya âBilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?â[2] Dan Raja itu akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.â Iklan 1 Sembahlah Dia di manapun Anda berada. Anda dapat menggunakan sebagian atau seluruh tempat di ruangan di rumah Anda sebagai tempat untuk berdoa dan menyembah-Nya. Misalnya, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk pergi menyembah Tuhan dengan orain lain. Namun Anda mungkin dapat melakukannya lebih sering di rumah, baik sendiri maupun dengan orang lain. Anda dapat menempatkan lilin, dupa, serta gambar atau patung dari sosok spiritual penting yang ada di dalam kepercayaan Anda, jika ada. Anda dapat mengganti benda-benda kepercayaan Anda di ruang doa ini, tergantung dari kepercayaan yang Anda anut. Sebaliknya jika Anda bukan pemeluk dari suatu agama, Anda dapat memilih benda-benda signifikan yang memiliki arti bagi Anda untuk ditempatkan di altar. Berdoa di rumah bisa menjadi sebuah kebiasaan yang baik untuk menerapkan kebiasaan berdoa dengan benar. Anda dapat menggunakan ruang doa Anda untuk memanjatkan doa harian atau meditasi. 2 Adakan pertemuan di ruang doa. Undanglah kenalan Anda untuk berbagi, dan lakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan sesama penganut kepercayaan Anda. Berdoa dan menyembah dengan orang lain dapat memperbesar perasaan takjub Anda. Takjub adalah sebuah perasaan akan kekerdilan kita sebagai manusia di hadapan kebesaran dari suatu makna, tujuan, perwujudan, atau kehadiran.[3] Orang-orang yang mengalami perasaan takjub akan penciptaan berkemungkinan besar untuk menolong orang lain dan bekerja di dalam kelompok untuk kebaikan bersama.[4] Banyak tempat persembahan yang memiliki seni dan ajaran yang menginspirasi dan mengagumkan. Sering kali tempat-tempat tersebut mengandung dan mengajarkan simbol dari kepercayaan sebagai lambang doktrin yang penting. Juga, sebagai lambang kebersamaan dengan sesama di tempat tersebut. 3 Latih kebiasaan untuk berdoa dan meditasi. Doa dan meditasi dapat membantu Anda untuk menenangkan emosi negatif. Doa dapat juga dilakukan sebagai dukungan sosial yang mungkin tidak terlihat namun dapat menguatkan kesan diri yang positif. [5] Jika Anda berupaya untuk membiasakan diri berdoa, berdoalah di mana saja dan kapan saja. Cari sebuah tempat yang tenang dan waktu untuk membicarakan kekhawatiran serta hal-hal di dalam kehidupan yang Anda syukuri dengan Tuhan. Pertimbangkan untuk menulis sebuah jurnal doa. Anda dapat memilah rasa sakit emosional yang Anda rasakan di dalam kehidupan Anda serta melakukan orientasi diri terhadap hal-hal yang berarti bagi Anda. Studi memperlihatkan bahwa pasien yang menderita penyakit parah mendapatkan banyak manfaat secara fisik dan emosional, dengan menuliskan kesulitan serta pengalaman tidak baik lainnya di dalam jurnal. [6] Latih kebiasaan berdoa, meditasi, serta kepekaan spiritual secara teratur. Untuk melakukan hal ini, Anda perlu menenangkan diri dan berkonsentrasi untuk menghentikan pikiran-pikiran acak yang muncul. Pusatkan pikiran Anda dan buatlah suatu koneksi dengan sebuaj wujud kehadiran yang lebih besar. [7] Iklan 1 Lakukan hal yang kecil namun bermanfaat bagi orang lain secara sukarela, bukan untuk mencari perhatian. Di kehidupan sehari-hari, Anda dapat memuliakan Tuhan dengan melakukan tindakan-tindakan yang baik untuk sesama dengan cara yang lebih sederhana. Selain itu, membantu sesama dapat meningkatkan apresiasi, rasa senang, pencerahan, serta kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Ubah hal-hal kecil dan menyenangkan yang Anda lakukan untuk orang lain menjadi hal yang baru bagi Anda. Bagaimana bisa Anda menempatkan kebutuhan orang lain di tempat yang sama dengan kebutuhan Anda sendiri, dan mengelak untuk menahan keinginan serta keluhan yang minor untuk hidup rendah hati di dalam dan di luar, untuk menyembah sesama dan Tuhan?[8] Bersabarlah dan biarkan mobil melaju menuju padatnya lalu lintas, dan kendarai secara perlahan, jangan secara tiba-tiba. Buatlah makanan untuk orang yang kelaparan, bukan hanya untuk seorang teman atau anggota keluarga. Tersenyumlah, bukan dengan bangga, namun dengan ramah seolah-olah sedang membukakan pintu untuk orang lain. Jadilah seorang rekan kerja yang produktif dan tenggang rasa, bukan sombong. Berikan pakaian atau kebutuhan lain untuk orang yang memang membutuhkannya. 2 Jadilah sukarelawan di sebuah organisasi atau kelompok yang membantu orang lain. Gunakan waktu untuk memastikan apakah Anda menemukan tempat yang cocok. Periksa pekerjaan yang sesuai dengan minat Anda. Anda mungkin bisa mencoba tempat ibadah atau lembaga amal di sekitar Anda, atau gunakan Yellow Pages dan cari di bagian âPusat Sukarelawanâ atau âLembaga Sukarelawanâ, atau online di dan untuk mencari pekerjaan sebagai sukarelawan di area sekitar Anda. Anda dapat mempertimbangkan tipe pekerjaan sukarela berikut[9] Mengajar atau menjadi pekerja sukarela di sekolah Menjadi penerjemah untuk imigran, jika Anda dapat berbicara dengan bahasa asing lain Melatih sebuah tim, jika Anda berolahraga Bekerja dan membersihkan taman lokal atau tempat penampungan hewan liar Bekerja di rumah sakit setempat, panti jompo, atau klinik Menelepon orang dari rumah dan menawarkan mereka untuk menjadi penggalang dana 3 Jangan menjadi terlalu berkomitmen dalam melakukan pekerjaan sukarela. Terlalu berkomitmen dalam membantu orang lain akan membuat Anda tertekan dan melukai kemampuan Anda sendiri untuk melayani orang lain dengan baik. Anda perlu meyakini bahwa Anda ingin dapat melakukan hal yang baik bagi orang lain dengan sikap yang baik pula. Gunakanlah waktu untuk mempertimbangkan apakah Anda memiliki waktu untuk melakukannya, sebelum berkomitmen untuk melakukannya. Jika Anda sudah berkomitmen, Anda dapat mencoba untuk menyelesaikan sebagian pekerjaan dan kemudian melakukan upaya yang lain. Bicarakan secara terbuka mengenai apa yang Anda pikirkan. Orang lain akan mengerti bahwa masing-masing individu memiliki kesibukan tersendiri dan mereka akan menghormati Anda jika Anda membicarakannya secara jujur kepada mereka. Jangan pernah merasa takut untuk kembali menjadi sukarelawan di organisasi yang sama, ketika Anda sudah memiliki waktu untuk kembali berkomitmen sebagai pekerja sukarela. Kembalilah melakukan pekerjaan sukarela tersebut, jika Anda merasa ingin. 4 Mintalah seseorang untuk melakukan pekerjaan sukarela bersama Anda. Melakukannya dengan orang lain kerap kali memberikan motivasi yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda. Selain itu, Anda dapat memanfaatkan momen ini untuk mengakrabkan diri dengan orang baru yang mungkin Anda temui melalui pengalaman kerja ini. Pertimbangkan untuk melakukan pekerjaan sukarela dengan keluarga atau pasangan Anda. Hal ini dapat memberikan perspektif yang baik mengenai hubungan Anda dan dapat menciptakan sebuah makna tujuan di luar dari diri Anda. Iklan 1 Terimalah kesempatan dan batasan yang ada di dalam diri Anda. Jadilah proaktif mengenai siapa diri Anda dan apa yang dapat Anda lakukan mengenai diri Anda. Semakin sedikit hal yang harus Anda buktikan pada orang lain, semakin banyak yang dapat Anda lakukan untuk memuliakan Tuhan. Ketika Anda mengalami konflik dengan orang lain, ketahuilah apa yang yang menjadi tanggung jawab Anda. Mengetahui kekurangan Anda dan menerimanya akan membuat Anda belajar dari kesalahan tersebut dan tumbuh. Sikap semacam ini akan membantu menumbuhkan ikatan sosial yang kuat.[10] Sebagai contoh, jika teman Anda marah pada Anda karena Anda terlambat, janganlah menjadi defensif. Katakan pada mereka, âSaya minta maaf, saya akan lebih memperhatikan waktu saya.â Melihat dan menerima masalah akan membuat masalah tersebut menjadi tidak begitu menakutkan mungkin untuk ditangani. Perilaku positif ini dapat membantu Anda untuk membuat perubahan yang positif pada kebiasaan Anda. 2Berikan maaf dan rahmat lebih dari apa yang orang lain pantas dapatkan, lebih dari apa yang Anda ingin orang lain atau Tuhan berikan kepada Anda. Terimalah dan jangan terus singgah di dalam kesalan Anda maupun orang lain. Namun, berkonsentrasilah pada hal-hal khusus yang dapat Anda perbuat untuk memberikan rahmat Tuhan dan memperbaiki kehidupan melalui cara-cara yang lebih konkret, di saat Anda memiliki kesempatan melakukannya. 3Jangan terlalu sering memikirkan diri Anda. Perkuat diri Anda dengan kebaikan, kebenaran, kerendahan hati, rahmat dan ketenangan diri. Janganlah memperdaya atau berbuat curang tetapi cintailah pencapaian dan perilaku baik orang lain. Tidak terlalu mencemaskan diri membuat seseorang lebih baik dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Mengedepankan kepentingan orang lain dan tidak menuntut kesempurnaan diri, juga merupakan bentuk pelayanan terhadap Tuhan melalui ciptaan-Nya.[11] 4 Perlihatkan bahwa Anda merasa bersyukur. Rasa syukur menciptakan sebuah perasaan bahwa Anda mendapatkan manfaat baik dari orang lain, serta dari perilaku dan perkataan mereka. Ketika Anda menjadi lebih sadar akan ketergantungan Anda terhadap orang lain, ucapkan terima kasih kepada orang tersebut dan terimalah arti mereka di dalam hidup Anda. Bagikan harapan, kedamaian, dan lainnya yang Anda punya. Anda akan lebih menyadari bahwa Anda bukanlah segalanya. Tulis jurnal apresiasi. Kebiasaan ini akan meningkatkan sisi psikologis Anda. Tulis setidaknya tiga hal yang membuat Anda berterima kasih, dan lakukanlah setiap hari.[12] 5 Dorong orang lain untuk berbagi dan lakukan bagian Anda untuk tidak mementingkan diri sendiri. Terbukalah pada perkembangan diri dan ceritakan tentang penguatan kepada orang lain, tidak dengan paksaan, tuntutan, atau dengan menguasai orang lain. [13] Ketika Anda tidak menjadi pusat perhatian, Anda dapat bekerja untuk mendorong orang lain. Hindari perlakuan istimewa. Menguatkan orang lain akan menciptakan komunitas yang lebih kuat, yang dapat bekerja untuk kebaikan bagi sesama. Anda dapat menjadi seorang pemimpin yang hebat apabila Anda mengetahui cara yang efektif untuk menumbuhkan rasa pencapaian orang lain. Beberapa orang memiliki pengaruh yang berarti dan semasa hidupnya telah menjadi pemimpin spiritual yang hebat, seperti Buddha, Gandhi, Yesus Kristus, Martin Luther King dan Nabi Muhammad. 6 Hindari bertingkah seolah-olah Anda mengharapkan akan diberi penghargaan, dipuji dan dihujani dengan ucapan terima kasih atas apa yang Anda lakukan. Ini berarti seseorang berindikasi bahwa ia patut mendapatkan sesuatu atas perbuatan baik yang dilakukannya. Seseorang pada akhirnya akan marah dan sakit hati ketika ia merasa patut mendapatkan sesuatu tetapi tidak mendapatkannya. Sulit untuk mengasihi orang lain dan memiliki perilaku yang baik ketika seseorang merasa sakit hati, karena orang tersebut akan terpaku pada hal-hal yang tidak dimilikinya. Jika Anda merasa tidak berhutang pada orang lain, Anda bisa bekerja lebih bebas untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan. 7Latih kebiasaan melayani sesama, membantu yang lemah, dan jangan mencari atau peduli terhadap sebuah kesan atau realitas yang tidak nyata, âmobilitas yang mengarah ke atasâ atau kebohongan seperti âapa yang akan menguntungkan seseorang, jika ia mendapatkan Dunia namun kehilangan jiwanya sendiri?â Jangan khawatir akan kesalahan Anda, tetapi buatlah hal tersebut menjadi hal yang bersifat sementara dan segera lanjutkan pencapaian Anda. Daripada menumbuhkan dan menyebarkan perasaan jengkel, berusahalah untuk tidak terlalu mencemaskan diri sendiri dan tetap bekerja dengan baik. Jadi, berkonsentrasilah pada gambaran yang lebih besar dan bantulah satu sama lain melalui pelayanan â dan memuliakan Tuhan dengan melayani baik orang yang biasa maupun orang miskin.[14] 8Selalu berasumsi bahwa Anda tidak memiliki semua jawabannya. Sering kali orang yang rendah hati lebih toleran terhadap sesamanya. Orang yang rendah hati tidak perlu menjadi agresif atau defensif akan kepercayaan mereka. Menjadi sabar dan mendengarkan gagasan serta apa yang dipercaya oleh orang lain, walaupun Anda mengalami kesulitan, membuat Anda memuliakan Tuhan melalui kedamaian dan kebaikan. Anda akan menjadi lebih kuat dan Anda dapat mempelajari Tuhan dan diri Anda sendiri lebih dalam. 9 Biarkan kedamaian dan kebaikan terjadi, tidak peduli apakah hal tersebut mungkin tidak dapat dimengerti atau terjadi di luar kendali lagi jalan Tuhan dengan bekerja di komunitas sukarelawan baik dengan usaha sendiri maupun di dalam kelompok seperti di tempat-tempat ibadah. 10 Hargai dan ketahuilah bahwa pengetahuan orang lain akan kepercayaan itu berbeda, baik itu lebih luas maupun lebih sedikit, dari pengalaman, pencapaian, keahlian, dan studi Anda. Muliakan Tuhan dengan menghadiahkan iman dan perilaku yang baik dengan keluwesan serta belasungkawa yang tulus terhadap duka dan ucapan selamat untuk momen yang menyenangkan. Muliakan Tuhan dengan mengakui usaha orang lain, dengan menerima siapa dan apa yang dapat mereka lakukan, serta menikmati waktu yang dihabiskan dalam kebersamaan dengan orang lain. Iklan Menurut Yosua pemimpin Israel setelah Musa âBerkatalah Yosua kepada Akhan Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kau perbuat, jangan sembunyikan kepadaku." Yosua 719 Young's Literal Translation[15] Iklan Peringatan Jangan memuji diri sendiri. âJawab Yesus 'Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Ku lah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata Dia adalah Allah kami.ââ Yohanes 854 âAku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.â [16] Tidak menghormati Tuhan termasuk memilih secara pribadi untuk tidak memberikan kesempatan, kebaikan, serta pengampunan; tidak membantu dalam keperluan pakaian, tempat berteduh, transportasi, makanan, dan perihal kesehatan. Namun Tuhan memberikan rahmat bagi pengampunan Anda, tergantung dari bagaimana Anda menerima rencana Tuhan untuk melakukan penebusan dan menyelamatkan umat manusia. Dikisahkan di dalam Kitab Suci bahwa ketika Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, orang-orang Farisi mencoba untuk tidak menganggap Yesus namun tetap seolah memuja Tuhan. âLalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa. " Yohanes 924." Mereka terus memaksanya untuk mengaku, namun pengemis yang sebelumnya tidak dapat melihat tersebut memilih kebenaran untuk âmemuliakanâ Tuhan, dan ia menjawab, Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Yohanes 925 Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? 1Korintus 16 : 14 âLakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!â Dalam melakukan segala sesuatu hendaklah dengan setulus hati, hendaklah kita melakukannya untuk Tuhan bukanlah untuk manusia. Karena apa yang kita lakukan untuk Tuhan dengan tulus, percaya Tuhan yang akan melancarkan semua yang kita kerjakan.
Kenapa sebagian anak yang dibesarkan dalam keluarga Kristen benar-benar berbalik pada Yesus Kristus, benar-benar hidup dalamnya, dan membagikannya dengan orang lain, sementara anak lain dilingkungan yang sama jatuh kerohaniannya selama masa remaja mereka? Semua rutinitas gereja menjadi candu bagi mereka dan mereka tidak bisa peka tentang Tuhan. Ini pertanyaan yang kompleks dan sudah lama merupakan pergumulan pemimpin Kristen. Tentu saja ada banyak factor yang terlibat disetiap kasus. Tidak ada satu jawaban untuk semua masalah. Tapi ada satu hal yang terus muncul dalam hubungan saya dengan keluarga Kristen dan pemimpin pemuda, dan saya tidak bisa melarikan diri dari pentingnya hal itu. Itu merupakan kebenaran yang dinyatakan dalam Galatians 67-8 âJangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh ituâ TLB. Menuai apa yang kita tabur berlaku dalam setiap kehidupan kita, tapi salah satunya adalah hubungan kita dengan anak kita. Kita akan menuai apa yang kita tabur dalam mereka. Dan sayangnya, apa yang kita tuai dalam mereka tidak hanya bagaimana kita memperlakukan mereka atau apa yang kita katakan pada mereka, tapi bagaimana kita belaku dihadapan mereka. Dengan kata lain, kita tidak bisa mengharapkan anak kita melampaui kita dalam hal rohani atau menjadi lebih daripada kita. Itu menjadi tanggung jawab kita untuk menjadi teladan dihadapan mereka sesuai dengan harapan kita pada mereka. Inilah cara Model Orangtua memperlakukan kita. Saat dia mengatakan apa yang seharusnya kita lakukan, dia membuat standar dari teladannya sendiri. âtetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.ââ 1 Peter 115-16, TLB. Kekudusannya memberikannya hak untuk memerintahkan hal yang sama pada kita. Kita mungkin sedikit tidak mau jika dia memerintahkan sesuatu yang lebih dari yang ditunjukannya. Tapi sebaliknya, dia membuat pola yang sempurna bagi kita untuk diteladani. Tuhan Yesus menggunakan pendekatan yang sama terhadap muridnya. âsebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.â John 1315, TLB. Dia menetapkan suatu standar yang tinggi karena dia tahu kita tidak bisa melampaui yang sudah ditetapkan. âAku berkata kepadamu Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannyaâ John 1316a, TLB. Jika kita memperlakukan anak kita seperti Tuhan memperlakukan kita, kita harus menetapkan suatu teladan untuk semua yang kita inginkan mereka lakukan. Teladan yang buruk dihadapan anak kita akan berdampak pada generasi mendatang. Tuhan pengampun dan belas kasih, tapi dia memperingatkan bahwa anak-anak akan merasakan dampak dosa orangtuanya 3 sampai 4 generasi Num. 1418. Apakah itu berarti bahwa Tuhan meletakan kutuk pada 3 sampai 4 generasi, atau itu sesuatu yang diberikan melalui keturunan sehingga mengutuk mereka? Saya pikir tidak demikian. Tapi dosa menciptakan suatu keadaan tertentu dalam keluarga, secara psikologi dan rohani, suatu keadaan yang berdampak pada karakter anak kita. Saat mereka menikah, mereka mungkin akan menciptakan lingkungan keluarga yang sama seperti yang mereka alami saat mereka bertumbuh dan melihat dosa yang kita perbuat, bersama dengan akibat-akibat tidak baik lainnya. Sebenarnya, keluarga yang mereka buat mungkin lebih buruk dari kita. Saya bisa melihat itu sebagai keluarga Kristen dimana orangtua bertengkar setiap waktu. Hanya sedikit sekali kasih seperti Kristus yang ditunjukan pada anak mereka. Tuhan Yesus tidak diijinkan memainkan peran yang penting dalam kehidupan keluarga mereka dan hal dimana Kristus sering disebut adalah saat mereka mengkritik orang Kristen lain. Tapi didepan teman-teman Kristen, orangtua mereka menjaga muka âorang Kristen yang baikâ Anak mereka melihat kemunafikan itu, memutuskan itu bukan untuk mereka, menolak Kekristenan, dan membangun keluarga sekuler saat mereka menikah. Saya bertanya berapa banyak generasi yang akan terkena dampak dosa orangtua itu? Tuhan berkata setidaknya 3 sampai 4 generasi. Dan tidak ada jaminan bahwa walaupun ada seseorang kemudian mengenal Kristus dan membalikan hal itu. Jika itu terjadi, itu seluruhnya anugrah Tuhan. Sekarang waktunya untuk menghentikannya, waktu untuk menyerahkan diri kita untuk dikontrol oleh Roh Kudus dan menjadi seperti apa yang dikehendaki Tuhan, waktu untuk mulai membentuk teladan seperti Kristus didepan anak kita dan memperbaiki setiap kerusakan yang mungkin sudah terjadi. Nabi Yesaya berseru pada orang-orang dimasanya agar hati mereka kembali pada Tuhan. Dia membuat janji yang indah ini jika mereka mau berbalik âEngkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan yang memperbaiki tembok yang tembus, yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.Isa. 5812, KJV. Dia terutama menunjuk pada membangun kembali tembok dan jalan Yerusalem, tapi kita tidak boleh kehilangan aplikasi rohaninya. Jika orangtua yang percaya mau menyerahkan dirinya pada Tuhan dan melakukan kehendakNya, mereka dan anak mereka akan mampu memperbaiki kerusakan banyak generasi dan mendapat sebutan âyang membetulkan keturunan,â dan âyang membetulkan jalan supaya itu dapat dihuni.â Kita tidak bisa menyelesaikan penurunan keluarga Kristen. Keluarga kita bisa berbeda. Tuhan tidak akan menerima alasan seperti, âtapi itu cara saya dibesarkan,â atau âitu cara ayah dan ibu memperlakukan saya.â Jika apa yang kita lakukan itu salah, kita perlu mengubahnya. Saat kita berbalik pada Tuhan dalam penyerahan dan kepercayaan, dia akan menolong kita memperbaiki apa yang sudah hancur dan memperbaiki jalan supaya itu dapat dihidupi. Generasi yang berikutnya akan berterima kasih pada kita untuk itu. Ada beberapa perkataan lama yang sering diulang-ulang bahwa sebagian dari kita mampu melewati waktu-waktu itu salah satunya, âtindakan bicara lebih keras dari perkataanâ; yang lainnya, âAnda bicara terlalu keras sehingga saya tidak bisa mendengarnya.â Itu semua tidak ditemukan dalam Alkitab, tapi pemikiran itu jauh dari Alkitab. Rasul Paulus berkata, âJadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristusâ 1 Cor. 111, TLB. Kepada yang lain dia berkata, âDan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.â Phil. 49, TLB. Saya bertanya jika kita bisa mengatakan hal itu pada anak kita. Salah satu kata-kata basi yang sering mencerminkan pendekatan kita tapi lebih baik dari yang diatas, âlakukan seperti yang aku katakan, tidak seperti yang aku lakukan.â Setan pasti yang menginsiprasikan hal itu, dan jika kita terus menggunakannya, kita bisa memastikan anak kita akan menjadi lebih memberontak. Pada seorang pastor muda, Paulus menulis, ââŚ..Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmuâ 1 Tim. 412, NASB. Dia tahu jemaat dimana Timotius ada tidak mau mendengarkan dia jika mereka tidak melihat hidupnya merupakan teladan dari perkataannya. Prinsip yang sama dihubungkan dengan orangtua dan anak. Kita seharusnya bisa mengatakan, âlakukan seperti kataku, dan seperti perbuatanku.â Dan anak-anak bisa melihat kepalsuan yang ada. Sebagai contoh, kita ingin anak kita supaya baik. Kita mengajar mereka untuk bicara sopan kepada orang lain. Tapi mereka mungkin mendengar kita bicara tidak baik pada teman kita, atau mendengar kita bicara tidak sopan satu sama lain atau kepada mereka. Mereka mungkin melakukan seperti yang kita lakukan daripada yang kita katakana. Kita mengajar anak kita untuk jujur. Tapi saat kita semua antri tiket pertunjukan, kita berkata âkatakana kalau kita hanya 11 orang.â Atau mereka mungkin mendengar kita membahas betapa kita berhasil menipu penjual tiket itu walau kita tahu itu melanggar hukum. Dan kita tidak bisa mempersalahkan orang lain selain diri sendiri saat kita melihat mereka berbohong atau menipu. Kita mengajar mereka untuk tidak menipu. Tapi kita menyombongkan diri karena petugas pasar mengembalikan uang lebih dan kita tidak mengembalikan uang itu pada pemilik sebenarnya. Dan anak kita mulai percaya kalau mencuri itu diperbolehkan dalam keadaan tertentu. Kita ingin anak kita belajar bahwa merengek tidak bisa membuat mereka mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi kita sering merengek pada mereka saat mereka tidak menyenangkan kita, dan kita mungkin merengek pada sesama saat keadaan jadi lain. Jadi mereka akan terus merengek selama masa kanak-kanak dan masa muda mereka. Dan mereka akan melakukan itu saat mereka menikah, dan siapa yang tahu berapa banyak orang yang akan merasa menderita karena teladan kita yang buruk? Ilustrasi tentang itu sangat banyak. Kita mengajarkan mereka bahwa Tuhan akan memenuhi kebutuhan mereka, kekawatiran tidak mendapat tempat dalam kehidupan orang Kristen. Tapi kita khawatir menjadi sakit saat ada masalah dan mencari ketenangan melalui obat-obat. Kita mencoba mengajarkan mereka untuk mendengar kita saat kita bicara. Tapi kita sering terlalu sibuk untuk bisa memperhatikan apa yang mereka katakan. Seringkali kita berteriak pada mereka saat kita menyuruh mereka untuk memelankan suara, atau meminta mereka merapikan barang saat barang kita berserakan dimana-mana. Seorang wanita menceritakan kalau orangtua mereka membersihkan mulut mereka dengan sabun karena dia berkata âgollyâ atau âgeeâ ketika dia masih kecil. Tapi dia mendengar lewat dinding kalau mereka saling memaki. Seperti anda bayangkan, permasalahan emosinya pasti sangat besar. Kita ingin anak kita menepati janji, tapi janji kita pada mereka sangat tidak berarti. Kita mendorong mereka untuk tidak materialistic, tapi mereka mendengar kita mengeluh tentang rumah yang kecil, mobil yang kurang baik atau pakaian yang kurang bermodel. Kita mengatakan kalau mereka harus berjalan dengan Tuhan, tapi mereka sedikit melihat kita memberikan waktu untuk Firman dan doa. Kita mengajarkan mereka pentingnya bersama umat Tuhan hari minggu. Tapi kita tinggal dirumah untuk alasan sepele, atau mungkin pergi mendaki dan memancing selama kebaktian. Sebagai orang percaya kita ingin mereka memperhatikan kebutuhan dunia yang terhilang ini, tapi kita sendiri jarang menyebut tentang misionaris atau berdoa bagi mereka dalam keluarga. Jika kita ingin anak kita menjadi seperti keinginan Tuhan, maka kita harus menunjukan teladan. Kegagalan kita terhadap hal ini sangat menyedihkan, tapi ada yang lebih menyedihkan, yaitu kita tidak mau mengakuinya. Sering kita berkeras bahwa tidak ada yang salah dengan cara hidup kita atau teladan yang kita buat. Dan ketidakjujuran terhadap diri kita menjadi sumber kehancuran kita. Anak-anak bisa melihat melalui kemunafikan itu, dan itu menghancurkan mereka. Mungkin kita bisa menyebut masalah dasarnya sebagai ârut Christianity.â Rut Christians mungkin orang percaya dalam tingkat yang belum dewasa atau mereka hanya tahu kosa kata Kristen tanpa tahu maknanya. Walau begitu mereka tetap menjaga rutinitas, pola keagamaan yang harus mereka lakukan. Mereka datang kegereja secara rutin âmungkin tidak sesering yang seharusnya, tapi cukup sering untuk tetap menjaga image yang baik. Mereka memberi uang pada gereja âmungkin tidak sebanyak yang seharusnya, tapi cukup untuk meyakinkan orang lain mereka benar-benar tulus memberikannya pada Kristus. Mereka mungkin menerima tanggung jawab dalam gereja; bagi mereka pekerjaan gereja penting. Tapi dengan sistematik dan dengan ahli mereka menutupi kesalahan, dosa, pergumulan, cobaan, kelemahan, ketegangan, dan konflik, yang bisa menghancurkan image âorang Kristen yang baikâ yang ingin mereka tunjukan. Mereka tidak pernah menikmati kehadiran Kristus secara hidup, atau membiarkan Dia mengontrol setiap detil hidup mereka. Dia hanya menjadi Juruselamat hari minggu, tapi mereka mencoba dengan sungguh-sungguh membuat orang lain berpikir Dia nyata bagi mereka. Mereka mungkin marah-marah disepanjang jalan menuju gereja. Tapi saat mereka turun dari mobil mereka meletakan senyum hari minggu mereka dan menyapa orang lain dengan suara suci hari minggu mereka. Dan anak-anak berpikira, âitu tidak benar. Tuhan tidak benar. Dia tidak membuat perbedaan dalam cara hidup mereka. Ini hanya permainan.â Kemudian mereka melihat ketidakbahagiaan hidup orangtua mereka, rutinitas yang membosankan selama satu minggu âbekerja, makan, membaca, berjalan, nonton TV, pergi tidur, terus menerus, hari demi hari. Dan Yesus Kristus tidak ada bagian didalamnya. Mereka merasa bahwa orangtua mereka bekerja terus menerus karena mereka tidak bisa lain. Mereka mendengar tentang sukacita dan damai serta makna yang Yesus bawa; mereka mungkin mendengar orangtua mereka memberikan kesaksian tentang itu digereja. Tapi mereka lebih tahu. Mereka melihat bagaimana orangtuanya hidup. Jadi anak-anak sering melakukan salah satu dari ini âmereka membuang semuanya, dan secara terbuka menolak Kekristenan, atau mereka menjadi kosong dan sama seperti orangtua mereka. Sebagian bisa mengenal Kristus dan menjadi nyata! Bersyukur untuk itu. Tapi mereka mungkin minoritas. Sebagian orang berkata, âkenapa gereja tidak berbuat sesuatu mengenai situasi itu? Kenapa gereja tidak menunjukan kepada mereka kalau Kristus itu nyata, kalau dia bisa membuat perbedaan cara orang hidup?â Mungkin kita perlu mengingatkan kalau pastor, pemimpin pemuda, pengajar, dan pekerja gereja adalah ayah dan ibu dirumah kita masing-masing. Gereja kita tidak lebih baik dari rumah kita. Apa jawabannya? Sebagian mungkin berkata, âya, saya akan jujur. Saya akan membuang semua kebiasaan baik, dan menjauhi gereja, memamerkan dosa saya kepada semua orang, dan membiarkan orang tahu kalau Tuhan tidak nyata bagi saya.â Saya mengenal orang yang sudah melakukan itu, tapi itu tidak menyelesaikan masalah. Kenyataannya, hanya mempersulit persoalan mereka dan menyebabkan anak mereka lebih memberontak. Setidaknya ada 4 hal yang bisa menolong kita 1. Mengenal Yesus Kristus dengan baik. Ini membutuhkan waktu mempelajari Firman dan berdoa. Tapi kita harus melakukannya! Kehidupan Kekristenan kita tidak akan lebih dari itu kecuali Yesus Kristus menjadi teman kita, kecuali tujuan hidup kita adalah mengenal dia secara intim dan baik, seperti Paulus Phil. 310. 2. Biarkan Yesus Kristus membentuk kita sekehendakNya. Maka kita tidak harus berpura-pura lagi atau membuat orang lain mengira kita hebat dalam rohani. Kita akan menjadi anak Tuhan yang murni rendah hati. Kita harus mulai dengan menyerahkan diri kita kepada Yesus Kristus, kemudian bergantung padanya setiap saat untuk menolong kita menjadi sesuai kehendaknya. Tidak ada jalan lain untuk berubah secara signifikan. Kita bisa berbuat apa saja sampai kita bosan dengan kegagalan kita. Tapi saat kita memberikan hidup kita pada Yesus Kristus, dia menolong kita membuat perubahan yang diperlukan. 3. Biarkan Yesus Kristus terlibat dalam setiap detil kehidupan kita. Inilah yang ingin kita ajarkan pada anak kita lihat bab berikut tapi kita harus melakukannya lebih dulu. Kristus tertarik akan setiap segi kehidupan kita, dan kita perlu membagi setiap hal dengan dia. Dia ingin kita mengetahui kehadirannya setiap saat, mencari hikmatnya dalam setiap keputusan, bicara padanya tentang setiap hal, dan membuat dia menjadi bagian dalam setiap percakapan anda. Hasilnya merupakan jawaban doa dan kenyataan bimbingan Tuhan sehingga kita bisa memperlihatkan pada anak kita bertapa luarbiasa Tuhan itu. 4. Jujur terhadap kesalahan kita. Kita memiliki nature dosa, dan ada saat dimana itu mengontrol hidup kita. Kita mungkin kehilangan kesabaran terhadap anak kita atau menjadi aneh dan pemarah bagi mereka. Jangan takut mengakuinya. Jika kita bertindak egois, tidak seperti Kristus, maka kita berhutang maaf pada mereka. Perintah untuk mengakui kesalahan kita pada sesama didalamnya juga anak-anak kita James 516. Sebagian orang protes, âtapi itu akan menghancurkan kepercayaan mereka terhadap saya.â Tidak itu tidak akan terjadi. Mereka sudah tahu kita berdosa. Menolak mengakuinya merupakan hal yang menghancurkan kepercayaan itu. Mengakui kesalahan kita akan membangun kepercayaan dan rasa hormat serta mendekatkan kita dengan mereka. Saya ingat pernah memarahi salah satu anak laki-laki saya karena hal yang diperbuatnya, kemudian menyadari kalau saya sudah berlebihan. Saat saya mengatakan padanya saya sudah salah, dia meletakan tangannya dibahu saya dan berkata, âtidak apa-apa. Tidak ada yang sempurna.â Saya sudah tahu itu, tapi pengalaman itu mendatangkan kedekatan. Hal itu terjadi tidak hanya sekali tapi lebih sedikit dari sebelumnya. Mengakui kesalahan kita juga mendorong anak kita untuk jujur terhadap hal itu, daripada berpura-pura. Dan bukankah ini yang kita doakan dan usahakan? Biarlah Tuhan menolong kita membuka hati kita dihadapannya, kemudian dengan jujura dan terbuka mengakui kesalahan kita pada sesama. Itu akan membuka komunikasi dengan anak kita dan membangun ikatan yang kuat sehingga setan tidak bisa menghancurkannya. Salah satu peringatan yang harus dinyatakan sebelum menyelesaikan pembahasan ini. Teladan orangtua yang buruk bukan satu-satunya alasan anak menjadi tersesat. Ada banyak factor lain, setidaknya kekerasan hati anak. Kita perlu hati-hati menyalahkan orangtua karena anak mereka yang memberontak. Daripada kita menghindari mereka dan mengkritik, mereka perlu persahabatan kita yang penuh kasih, dukungan simpatik, dan berdoa dengan setia.RENUNGANSegala APAPUN yang kita lakukan, LAKUKANLAH seperti untuk Tuhan APLIKASI: 1. Coba Anda perhatikan, bagaimana kebiasaan Anda dalam melakukan sesuatu, asal-asalan ataukah Anda berjuang mempersembahkan yang terbaik? 2. Setelah menerima renungan ini hari ini, apa komitmen Anda agar memiliki hidup yang layak di ingat? 3. Img Via Fokus Hidup â âHidup ini adalah untuk Tuhan. Benarkah? Jika hidup ini untuk Tuhan, bagaimanakah seseorang dapat menjalani hidup ini dengan benar sehingga berkenan bagi Tuhan? Simak artikel berjudul Lakukanlah segala sesuatu untuk Tuhan ini.â Bacaan Nats 1 Korintus 1031; Filipi 120-22 Aku menjawab Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1 Kor. 1031 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. ay. 20 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. ay. 21 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu ay. 2 FFilipi 120-22 Kehidupan yang singkat di dunia ini haruslah kita mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat dan religius. Terutama adalah perkara-perkara rohani, sebab upah atas kesetiaan kita dalam mempertahankan iman kita sebagai orang percaya adalah bernilai kekekalan. Dan selagi kita hidup di dunia ini, kita juga perlu berjuang, bukan hanya untuk bertahan hidup, melainkan juga mencapai kesuksesan sesuai dengan impian kita. Baca juga Anne Rice I Am Second Tidak ada yang salah dengan kesuksesan, tidak ada yang salah dengan kekayaan, yang salah adalah bila kita menyalahgunakan hal itu, yakni untuk kepentingan diri kita sendiri. Sebaliknya, kesuksesan, pencapaian, jabatan, dan harta yang kita peroleh dengan kerja keras sudah seharusnya kita pergunakan untuk kemuliaan nama Tuhan. Artinya apapun yang kita lakukan itu, untuk kemuliaan-Nya, segala sesuatu untuk Tuhan. Sebagian orang terlupa dengan keberadaan mereka di dunia ini yang adalah diciptakan oleh Tuhan untuk tujuan yang mulia. Berbagi dengan sesama, peduli lingkungan, dan memerhatikan sesama merupakan sebagian dari wujud kasih yang nyata. Namun pengertian kasih melebihi dari itu 1 Kor 134-8. Gambaran kasih yang nyata dan sempurna dapat dilihat dari pengorbanan Kristus, di mana Ia bersedia menjadikan diriNya sebagai korban Anak Domba. Kita yang tidak layak menjadi layak dan berkenan di hadapanNya, sebab kita beroleh anugerah melalui karya penebusanNya di atas kayu salib. Dengan kata lain, pengorbananNya itu, mengembalikan kita kepada ârancanganNya yang semulaâ. Di mana awalnya manusia diciptakan spesial menurut gambar dan rupaNya dengan tujuan yang mulia. Bahkan yang teristimewa adalah Tuhan memberikan wewenang dan kuasa bagi kita dalam kehidupan kekal untuk memerintah bersama Kristus yang adalah Raja yang kekal. Namun semuanya itu ditentukan dari pemanfaatan waktu yang baik untuk Kristus, dibarengi dengan implementasi kasih Kristus bagi dunia, selagi kita hidup di dalam dunia ini. Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus melalui suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, yakni jika makan atau jika minum, atau melakukan sesuatu yang lain, maka lakukan untuk kemulian Tuhan atau lakukanlah segala sesuatu untuk Tuhan. Dengan kata lain, produktivitas maupun seluruh aktivitas yang kita lakukan seharusnya bertujuan nama Tuhan dipermuliakan atau untuk kemuliaan Tuhan. Jadi, tidak ada larangan seseorang berjuang meraih impiannya untuk mencapai kesuksesan atau keinginan apapun yang ingin ia raih, asalkan tidak bertentangan dengan Alkitab dan motivasi yang ia lakukan seharusnya untuk kemuliaan Tuhan. Baca juga Siap Menghadapi Kematian Oleh karena itu, matikanlah segala keegoisan dan kepentingan diri sendiri. Selanjutnya, perbaharuilah komitmen dan kesetiaan kita, sehingga kita tidak terikat dengan percintaan dunia ini dan kesuksesan kita hanya dipersembahkan untuk kemuliaan Tuhan. Dan jangan lupa, tebarkanlah pesona kasih-Nya di sekitar kita melalui perbuatan kasih kita. Kata Bijak âHidup ini singkat. Lakukanlah segala karya, aktivitas, dan produktivitas Anda Untuk kemulian Tuhan.â âBila berkomitmen hidup bagi Kristus dan tetap setia, maka akhirnya, segala karya kita pun memuliakan Tuhan.â Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis Jika Anda merasa diberkati dengan artikel Lakukanlah Segala Sesuatu untuk Tuhan ini, bagikanlah ke sosmed Facebook, Twitter, Gogle+, dll. Anda. Jangan lupa, Like Sukai Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik di sini untuk mendapatkan info-info terbaru dari Mari bergabung juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik di sini. Silahkan tinggalkan komentar Anda, bila ingin menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik. About The Author julian JT. Lulusan S1 Teologi di STT Lintas Budaya Jakarta. Berkarya dalam tulisan renungan Kristen, pengkhotbah, web content, dan pengajar. Quote "Fokus hidup orang percaya sejatinya ialah menjadi serupa dengan Kristus." xfOVC.