Laskarbit adalah pembahasaan yang umum berada di masyarakat untuk menyebut pengelasan Asetilin. , berfungsi untuk menghubungkan atau mengalirkan gas dari tabung gas oksigen dan asetilen menuju brander. Jasa Gambar Teknik -Kami siap membantu anda yang membutuhkan gambar teknik permesinan baik itu secara visual 3D atau pun 2D desain, "J Home / Peralatan Gas Industri / Tabung Gas Asetilin Tabung Gas Asetilin Tabung Gas Asetilen terbuat Dari Baja Kuat dan Tahan Lama, Berkualitas, Bergaransi dan Harga Fleksible Menyesuaikan dengan Keinginan anda. Gas Acetylene C2H2 digunakan dalam industri Metalurgi, antara lain Continuous casting, Blanketing, Inerting, Metalizing, Welding Pengelasan, Foundry, Cyrofitting, Heat treating. Kami Juga Menyediakan Tabung Argon, Nitrogen, dan Cryogenic Berbagai Ukuran dari yang kecil hingga besar untuk keperluan Industri dan Medis. Standar GB5099, ISO9809, DOT-3AA Description Description Tabung Gas Acetylene/Asetilin/Acetylene C2H2 Gas Karbit sering digunakan untuk pekerjaan Las Acetilen & Oksigen Umumnya jenis gas ini digunakan dalam pengelasan welding atau pemotongan logam cutting digunakan bersama dengan Oxygen O2 sebagai oksidator pembakar. Kelebihan melakukan kegiatan pengelasan dengan Tabung Gas Acetilen adalah • Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali dengan nyala Api Oksigen Asetilen. • Dapat digunakan pada plat tipis. • Peralatan tidak terlalu banyak Pt. Nisson Indonesia menyediakan berbagai macam Tabung Gas yang tersedia untuk Industri, Laboratorium dan kebutuhan Medis Anda. Kami Melayani juga pengiriman Distribusi Agen keseluruh Indonesia Semua gas tersedia dalam kemurnian Food Grade, Standar, High Purity, dan Ultra High Purity. Juga tersedia dalam bentuk gas cair, dengan menggunakan tabung Cryogenic VGL. Acetylene C2H2 Acetylene adalah gas yang mudah terbakar. Api dari campuran gas oksigen/acetylene dapat mencapai temperatur diatas 3000oC. Sangat sering digunakan untuk penggunaan las Dapatkan harga Special dengan cara menghubungi sales kami kontak kami Related products Nisson Indonesia © 2023 Nisson Indonesia. Built using WordPress and the Mesmerize Theme menggunakanalat potong dan perlengkapannya - e-Learning ID. English Deutsch Français Español Português Italiano Român Nederlands Latina Dansk Svenska Norsk Magyar Bahasa Indonesia Türkçe Suomi Latvian Lithuanian česk Las merupakan salah satu cara untuk menyambungkan logam dengan menggunakan energi panas. Proses pengelasan banyak macam-macamnya, antara lain las busur listrik, las TIG, las MIG, las Submerged, las patri dan las gas. Las gas merupakan cara pengelasan dengan menggunakan atau memanfaatkan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas oksigen dan gas bahan bakar. Gas bahan bakar yang digunakan pada las gas dapat berasal dari gas karbit asetelin, gas LPG liquid petrolium gas, hydrogen dan lain-lainnya. Las karbit merupakan bagian dari las gas, pada las karbit gas yang digunakan untuk pembakaran adalah menggunakan bahan bakar dari gas karbit atau asetelin. Pengertian las karbit asetelin adalah salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas karbit asetelin dan gas oksigen. Panas dari nyala api las asetelin ini nantinya digunakan untuk mencairkan sebagian logam induk guna untuk proses penyambungan logam agar terjadi ikatan yang kuat antara logam yang disambung. Pengelasan dengan las asetelin ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan tambah maupun tidak. Gas asetelin digunakan untuk las gas karena mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain karena gas asetelin memiliki sifat yang yang tidak berwarna, berbau tidak beracun, memiliki titik panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas lainnya dan memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan berat udara. Yang perlu diperhatikan saat pengelasan dengan las asetelin ini adalah pembentukan nyala api yang dihasilkan dari proses pembakaran antara gas asetelin dengan gas oksigen. Pada las asetelin memiliki 3 macam nyala api, yaitu nyala api netral, nyala api oksidasi dan nyala api karburasi. Nyala api netral ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen dengan perbandingan 11 atau sama besar. Sedangkan nyala api oksidasi ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen yang lebih banyak gas oksigennya. Untuk nyala api karburasi sendiri dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen yang lebih banyak gas asetelinnya. Pengaturan nyala api las asetelin ini dapat diatur dengan mengatur campuran bahan bakar yang keluar dari brander las dengan memutarkan keran katup gas asetelin dan keran katup gas oksigen. Las asetelin tersusun dari beberapa komponen yaitu tabung gas, regulator, selang penyalur dan brander las. Tabung gas pada las asetelin ini berfungsi untuk menampung gas. Pada las asetelin, terdiri dari 2 buah tabung gas yaitu tabung gas asetelin dan tabung gas oksigen. Selang gas pada las asetelin ini berfungsi untuk menyalurkan gas dari tabung ke brander las. Pada las asetelin juga terdiri dari 2 buah selang gas yaitu selang gas asetelin dan selang gas oksigen. Regulator pada las asetelin ini berfungsi sebagai pengaman dan untuk mengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja. Pada las asetelin juga terdiri dari 2 buah regulator gas yaitu regulator gas asetelin dan regulator gas oksigen. Pada regulator juga dilengkapi dengan dua manometer yang berguna untuk memberitahukan tekanan isi tabung dan tekanan kerja yang keluar dari tabung. Brander las pada las asetelin ini berfungsi untuk mengatur campuran antara gas asetelin dan gas oksigen, untuk menghasilkan nyala api yang sesuai untuk proses pengelasan. a. Tabung Gas (Cylinder Gas) Las GMAW. Tabung gas (cylinder gas) adalah tabung yang disiapkan untuk menampung gas pelindung dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga Suatu proses pengelasan gas yang menggunakan sumber panas nyala api melalui pembakaran gas oksigen dan gas asetilin untuk mencairkan logam dan bahan tambah. Dalam pengelasan OAW ini biasanya digunakan hanya untuk plat – plat tipis, hal ini dikarenakan sambungan las Oxygen Acetyline ini mempunyai kekuatan yang rendah dibandingkan las busur listrik. Las OAW ini juga dapat digunakan untuk pemanasan atau pemotongan, namun alat yang digunakan berbeda. Untuk pemotongan menggunakan torch yang ada katub gas potong, sedangkan untuk pengelasan atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas potong. Peralatan Mesin Las OAW Oxygen Acetylene Welding 1. Tabung Gas Oksigen Tabung oksigen adalah tempat menyimpan gas oksigen, pada tabung ini akan diisi gas oksigen yang digunakan untuk proses pengelasan yang kemudian akan disambung dengan regulator dan selang yang menuju ke Welding Torch. Untuk tabung gas Oksigen ini berwarna biru atau hijau. 2. Tabung Gas Asetilin Tabung Gas Asetilin adalah tempat menyimpan gas asetilin, saat proses pengelasan regulator dibuka. Setelah itu gas akan otomatis keluar melalui selang gas yang terhubung ke welding torch. Tabung gas Asetilin ini mempunyai warna merah atau orange. 3. Regulator Gas Oksigen Regulator tabung gas oksigen adalah alat yang digunakan untuk mengontrol tekanan keluarnya gas oksigen yang ada pada selang gas ke welding torch. Selain itu regulator juga digunakan untuk melihat isi gas pada tabung gas oksigen. Sama dengan warna tabung gas oksigen, regulator oksigen juga berwarna biru atau hijau. 4. Regulator Gas Asetilin Regulator Gas Asetilin adalah alat yang digunakan untuk melihat tekanan isi dan tekanan kerja atau keluarnya gas asetilin yang ada dalam selang ketika digunakan untuk mengelas. Fungsinya sama dengan regulator oksigen, namun yang membedakan hanya penggunaan pada gasnya. Untuk warna regulator asetilin ini mempunyai warna merah atau orange sama dengan tabungnya. 5. Selang Gas OAW Selang gas OAW adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan gas dari tabung gas ke welding torch saat proses pengelasan. Warna selang gas ini juga sesuai dengan warna tabung gasnya. 6. Welding Torch Brander Las Welding Torch adalah tempat untuk mencampur gas oksigen dan asetilin pada saat proses pengelasan, pada welding torch ini terdapat katub atau pengatur keluarnya gas oksigen dan asetilin. Sedangkan untuk torch yang pemotongan mempunyai tambahan untuk katub gas pemotongan. 7. Welding Nozzle Welding Nozzle adalah ujung dari bagian welding torch yang mempunyai lubang sebagai tempat keluarnya percampuran antara gas oksigen dan asetilin. Welding nozzle ini dapat diganti jika ingin dirubah diameter lubangnya sesuai dengan kebutuhan. Welding Rod adalah bahan tambah yang digunakan untuk proses pengelasan OAW, bahan dari filler metal ini disesuaikan dengan jenis material yang akan dilas. Biasanya welding rod berbentuk kawat yang digulung, namun jika akan digunakan untuk pengelasan dipotong sepanjang 1 meter biar lebih mudah. Dua Macam Bahan Bakar Gas yang Bisa Digunakan 1. Asetilin C2H2 Asetilin adalah hidrokarbon yang termasuk jenis alkuna sederhana, dengan rumus kimia C2H2. Ia tersusun dari dua atom hidrogen dan dua atom karbon. Paling banyak digunakan untuk mengelas OAW. 2. Propan Sebenarnya, teknik pengelasan OAW juga bisa dilakukan dengan campuran oksigen dan Propan. Propan merupakan senyawa alkana tiga karbon yang memiliki rumus kimia C3H8. Dalam keadaan normal, Propan berwujud gas dan bisa dikompresi menjadi cairan mudah dipindahkan ketika berada di kontainer tidak mahal. Senyawa ini adalah turunan produk petroleumlain pada pemrosesan gas alam atau minyak bumi. Macam-Macam Api yang Digunakan Untuk Las OAW 1. Nyala Api Karburasi Api ini diciptakan oleh komposisi yang lebih banyak menggunakan gas asetilin dibandingkan oksigen. Nyala api karburasi biada digunakan pada proses soldering, flame-hardening dan brazing. Temperatur maksimal yang bisa diciptakan mencapai 3000 °C. Sehingga, tidak cocok digunakan untuk mengelas logam yang titik cairnya melebihi suhu tersebut. Sebagaimana stainless steel, baja karbon, dan lain-lain. 2. Nyala Api Oksidasi Nyala api ini dibuat dengan komposisi gas oksigen lebih dominan daripada gas asetilin. Nyala api oksidasi biasa dipakai untuk mengelas tembaga dan tembaga paduan. Suhu tertinggi pada nyala api Oksidasi mencapai 3300 °C. Cocok untuk mencairkan hampir seluruh jenis logam, kecali logam dengan unsur paduan utama Fe Ferro . Contohnya adalah Besi Tuang dan Baja. 3. Nyala Api Netral Sesuai namanya, api netral memiliki perbandingan oksigen dan asetilin sebesar 11. Kedua bahan dibuat seimbang, tidak ada yang lebih berat di salah satunya. Nyala api netral cocok dipakai untuk menyambungkan Baja, Besi Tuang, Tembaga, dan Aluminium. Karakteristik dari nyala api netral adalah mempunyai nyala Inti fokus putih kekuningan, sekaligus nyala sisa lebih pendek dibandingkan nyala api Karburasi. Temperatur tertinggi yang dihasilkan sebesar 3200 °C. Karena setiap nyala api mempunyai fungsinya masing-masing, Anda harus memahaminya terlebih dahulu sebelum praktek mengelas. Cara Penyalaan dan Pematian Las OAW 1. Cara Menyalakan Las OAW Buka katub gas asetilin Pada Brander Las. Buka katub oksigen Pada Brander Las. Kemudian Biarkan < 5 detik beri percikan api dengan pematik. Atur Nyala api Las. 2. Cara Mematikan Api Las OAW Buka katub gas asetilin Pada Brander Las. Buka katub oksigen Pada Brander Las. Kemudian Biarkan < 5 detik beri percikan api dengan pematik. Atur Nyala api Las. Tekanan Gas OAW 1. Tekanan Gas untuk Pengelasan OAW Oksigen sebesar 2 – 3 Bar. Asetilin sebesar Bar. 2. Tekanan Gas untuk Pemotongan Oksigen Asetilin Oksigen sebesar 5 Bar. Asetilin sebesar Bar. Panastabung asetilin juga dapat disebabkan oleh proses pengeluaran atau penggunaan gas asetilin berlebihan. Setiap pengeluaran gas asetilin botol bertambah panas, maka pengeluaran gas tidak boleh lebih dari 750 liter tiap jam. Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 17 C. Peralatan Las Oksi Asetilin 1. Gas Oksigen dan Asetilin Gas oksigen dan asetilin disimpan dalam silinder dalam berbagai ukuran dengan standar pengamanan tertentu. Ukuran- ukuran silinder oksigen dan asetilin bermacam-macam, tergantung kebutuhan pekerjaan, namun yang umum dipakai adalah mulai dari 3500 liter, 5000 liter, 6000 liter dan 7000 liter. Adapun standar warna silinder asetilin adalah merah, silinder oksigen biasanya adalah biru atau hitam, namun ada juga pabrik tertentu membuat standar warna tersendiri. Gambar Silinder Oksigen Katup ’ Dinding silinder Warna hitam Ulir kanan Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 18 Gambar Silinder Asetilin Keselamatan Kerja untuk Silinder Oksigen Oksigen itu sendiri tidak dapat menyala dan meledak. Walaupun demikian oksigen akan menyebabkan bahan terbakar dengan tidak terkendali. Silinder oksigen pada dasarnya adalah untuk menyimpan gas oksigen dengan tekanan maxsimum 150 kgcm² 2200 psi. Silinder ini dilengkapi dengan alat pengaman berupa “katup” pada silinder. Isi silinder oksigen dapat dihitung dengan mengalikan volume silinder dengan tekanan di dalamnya. Misalnya volume silinder 40 liter dan tekanan isi silinder 150 kgcm² , maka isi oksigen adalah 40 x 150 = 6000 liter. Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani silinder oksigen adalah  Jangan mengoperasikan alat pneumatik dengan oksigen;  Jangan menggunakan oksigen untuk pengecatan dengan spray;  Jangan menggunakan oksigen sebagai pengganti udara yang dimanfaatkan;  Jangan menghembus pipa, bejana atau tangki dengan oksigen; Ulir kiri Katup pengaman, mencair pada 100  C Aseton dalam bahan berpori Warna merah Dinding silinder Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 19  Jangan menggunakan oksigen untuk penyegaran udara, membersihkan asap dalam ruang tertentu atau mendinginkan diri kalian pada cuaca yang panas. Oleh sebab itu, maka silinder oksigen harus ditangani secara baik, agar tidak menimbulkan bahaya-bahaya yang tidak diingini. Adapun teknik-teknik penanganan silinder oksigen adalah sebagai berikut Gambar Penjelasan  Tangani silinder-silinder dengan hati-hati, tidak boleh terbentur, kena nyala api maupun benda panas.  Silinder-silinder harus selalu dalam keadaan tegak dan terikat dengan baik agar tidak jatuh.  Apabila silinder tidak memungkan berdiri tegak dapat juga direbahkan, tetapi manometer harus disebelah atas. Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 20  Panas matahari tidak boleh langsung memanasi silinder, maka silinder dapat dilindungi dengan papan.  Silinder-silinder tidak boleh tergeletak tanpa ganjal yang baik. Keselamatan Kerja untuk Silinder Asetilin Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani silinder asetilin adalah sebagai berikut.  Jangan mencoba memindahkan gas asetilin dari satu silinder ke silinder yang lain;  Asetilin dilarutkan dalam cairan aseton di dalam silinder, sehingga dalam penanganan harus selalu diupayakan dalam keadaan tegak;  Selalu tinggalkan kunci silinder pada slinder apabila sedang digunakan;  Sumbat pengaman silinder mencair pada 100° C, simpan silinder pada tempat dingin, ventilasi yang baik dan tempat yang terlindung. Pemotongan oksi asetilin adalah cukup aman bila kalian menggunakan peralatan yang wajar dan bekerja sesuai dengan prosedur. Ganjal dengan aman Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 21 Adapun teknik-teknik penanganan silinder asetilin adalah sebagai berikut Gambar Penjelasan  Simpan silinder-silinder asetilin ditempat yang dingin, jauh dari panas maupun terik matahari;  Jangan dicampurkan dengan silinder-silinder oksigen;  Nyala lampu gudang penyimpanan harus redup;  Dilarang merokok menyalakan api didekat silinder-silinder asetilin; Gambar Penjelasan  Pisahkan silinder-silinder yang kosong dan yang penuh.  Bersihkan tempat kerja dari segala kotoran, bebas dari bahan yang mudah terbakar, dan tidak licin.  Pemindahan siilinder- silinder memerlukan penanganan yang teliti;  Hindari silinder-silinder dari terjatuh maupun terbentur secara keras. Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 22  Jangan berdiri di depan manometer ketika membuka katup silinder;  Hindarkan pemakaian regulator yang rusak.  Tutup katup silinder bila tidak dipergunakan. Jika terjadi gas bocor ketika katup ditutup 1. Pindahkan silinder ketempat yang jauh dari motor listrik atau sumber panas terbuka; 2. Jangan merokok dan hindari dari percikan api; 3. Jika terjadi kebocoran disekeliling spindle, kencangkan baut mur hingga tidak terjadi kebocoran; 4. Laporkan kepada penjual jika silinder tetap bocor. 2. Regulator PerbedaanTabung Oksigen dan Asetilin | Kpop Squad Media Jul 31, 2021· Jika ada tambahan informasi mengenai tabung oksigen dan asetilin atau ada permintaan pembahasan review tabung gas terbaru 2021 bisa kirim pesan ke alamat email kp [email protected] Atau mungkin ada keinginan untuk kerjasama dengan Kpop Squad Media seperti pasang iklan
6 September 2012Oksigen medis dan oksigen industri. Apa bedanya ? Kebanyakan orang tidak tahu. Apabila dilihat dari tampilan tabung oksigennya, kelihatannya akan sama. Yang membedakan medis dan industri, ternyata adalah kadar oksigennya. Kalau Oksigen medis, kadarnya 99 %, sedangkan Oksigen industri, kadarnya hanya 70%. Dari perbedaan kadar tersebut berpengaruh terhadap lebih mahalnya oksigen medis daripada oksigen industri. Perbedaan harganya pun tidak terlalu jauh. Kisaran bedanya hanya sekitar 30 % lebih mahal. Pertanyaan yang sering diajukan, apakah bisa oksigen industri dipakai untuk oksigen medis, jawabannya secara resmi tidak ada. Tapi prakteknya, ternyata pernah dipakai, dan hasilnya tidak ada masalah. Ini dilakukan hanya pengecualian dalam keadaan gawat darurat. Kalau normal, disarankan tetap menggunakan oksigen medis, demi menghindari risiko yang tidak diinginkan. Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya utamanya menjadi oksida. Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah dikerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.. Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri,ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon O3. Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut. Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisierpada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untukterapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman. Untuk pemesanan produk-produk gas dari PT. Usaha Mulia Perkasa lainnya seperti HELIUM He OXYGEN O2, NITROGEN N2, ARGON Ar, CARBON DIOXIDE CO2, dan HIDROGEN H2 segera HUBUNGI atau klik DISINI. 9 Februari 2021PENGELASANPengelasan adalah proses metalurgi sambungan logam pada keadaan melting Berikut Pengertian Pengelasan, Macam Macam, Klasifikasi Fungsi, Teori Proses Pengelasan 12 September 2012Liquid Argon ArLiquid Argon Ar 11 September 2012Kegunaan Liquid Oxygen O2Liquid Oxygen O2 Seperti halnya langkah pengelasan yang lainnya, las oksi-asetilin dipakai untuk menyambung dua sisi logam dengan permanen tanpa atau dengan bahan pengisi. Akan tetapi perlu untuk diketahui perlengkapan las oksi-asetilin membutuhkan mekanisme keselamatan kerja yang berbeda serta lebih ketat. Las oksi-asetilin memakai nyala api hasil pembakaran gas asetilin serta gas oksigen zat asam untuk memanaskan sisi logam yang akan disambung serta mencairkan bahan pengisinya. Las oksi-asetilin banyak digunakan untuk pekerjaan perbaikan bodi otomotif serta pemotongan logam. Waktu bekerja memakai las oksi-asetilin, operator las harus memahami mekanisme keselamatan kerja sebab sangatlah berpotensi memunculkan bahaya kebakaran atau ledakan. Bahaya kebakaran bisa dipacu oleh nyala api serta percikan bunga api yang mengenai beberapa bahan mudah terbakar. Sedang ledakan umumnya diakibatkan oleh kekeliruan dalam memakai perlengkapan las oksi-asetilin khususnya tabung asetilin serta pembakar. Mekanisme keselamatan kerja pada saat memakai las oksi-asetilin mengutamakan pada tindakan pengamanan pada perlengkapan utamanya. Perlengkapan itu terbagi dalam tabung gas, regulator, pembakar, serta selang las. Tabung Gas Tabung gas dipakai untuk menaruh gas asetilin serta oksigen yang dibakar secara bersama dengan formasi berbeda hingga menghasilkan nyala api. Tabung gas terbagi dalam satu tabung gas oksigen serta satu tabung gas asetilin. Tabung gas asetilin berisi gas yang dimampatkan dengan volume 40 liter serta tekanan sampai 15 bar. Tabung gas oksigen sendiri bisa berisi gas sekitar 74,5 m3 dengan kadar oksigen murni 99,5% serta tekanannya sebesar 151 bar. Aksi pengamanan yang dikerjakan ialah Menghindari tabung gas dari semua jenis tipe minyak serta pelumas. Membuat perlindungan tabung gas dari benda panas serta sinar matahari dengan cara langsung dan peluang bersentuhan dengan kabel listrik. Tempatkan tabung gas di tempat yang aman dari benturan atau pukulan benda keras. Tidak merubah, mencabut serta menukar tanda pada tabung gas. Penggunaan gas harus selalu lewat regulator. Janganlah menarik tutup pengaman pada saat mengangkat atau mengalihkan tabung gas. Jika terjadi kebocoran tabung gas, selekasnya bawa keluar ruangan. Regulator Regulator terpasang di masing-masing tabung oksigen untuk mengendalikan keluarnya gas dari dalam tabung ke arah pembakar lewat selang las. Regulator mempunyai dua buah manomenter untuk memahami desakan isi gas di tabung yang dimaksud manometer desakan isi. Manometer desakan kerja untuk lihat desakan kerja yang digunakan mengelas. Aksi pengamanan alat ini mencakup Tangan atau sarung tangan harus dibersihkan dari minyak atau pelumas sebelum menggenggam regulator. Waktu menempatkan regulator, sisi yang perlu dipegang ialah badan regulator bukan pada manometernya. Katup regulator mesti dalam kondisi tertutup waktu akan membuka kran tabung. Langkah membuka katup regulator dikerjakan dengan memutar baut pengendali bersimpangan arah jarum jam sampai longgar. Putar baut pengendali tekanan kerja dengan perlahan-lahan waktu mengendalikan tekanan kerja supaya tidak mengakibatkan kerusakan membran manometer. Waktu dikerjakan penyusunan desakan kerja pada regulator, posisi badan berdiri di samping. Regulator yang telah rusak harus selekasnya diganti untuk penggunaan selanjutnya. Pembakar/ Brander Torch Pembakar dipakai untuk mencampurkan gas oksigen serta gas asetilin dengan perbandingan spesifik sesuai dengan kepentingan kerja. Pembakar terbagi dalam dua jenis yakni pembakar pengelasan biasa serta pembakar pemotongan. Mekanisme keselamatan kerja memakai pembakar ialah Pembakar tidak bisa disentuh atau dipegang oleh tangan atau sarung tangan yang terkena minyak atau pelumas. Tidak diperbolehkan memakai mulut pembakar untuk mencungkil atau memukul sebab kerusakan pada mulut pembakar bisa mengakibatkan nyala balik. Membersihkan mulut pembakar dari kotoran yang menyumbat dengan berkala memakai alat penusuk spesial. Bibir mulut pembakar harus dibersihkan dari kotoran dengan memakai bilah kayu lunak sekalian membuka kran tabung oksigen. Mematikan api yang menyala dari pembakar jika tidak digunakan. Untuk memperoleh hasil kerja yang baik, taruh dan rawatlah pembakar dengan benar serta teratur. Selang Las Selang las menghubungkan tabung gas dengan pembakar las untuk menyalurkan gas oksigen serta asetilin. Selang gas oksigen berwarna hitam atau biru serta selang gas asetilin berwarna merah. Mekanisme keselamatan kerja memakai selang las ialah Selang las tidak bisa terkilir serta terjepit waktu digunakan. Selang las tidak bisa bersentuhan dengan nyala api, bunga api, benda panas, benda tajam, serta semua jenis minyak atau pelumas. Pengecekan selang las dengan berkala dikerjakan agar tidak berlangsung kebocoran, hangus, serta sambungan longgar. Jangan memakai kawat, plastik, atau isolasi untuk menutup kebocoran. Sisi yang bocor harus dipotong serta disambung kembali memakai alat penyambung, pengikat, atau penjepit spesial selang. Gulung selang dengan rapi setelah memakainya. Tata cara yang pas dalam memakai perlengkapan las oksi-asetilin sangatlah menguntungkan efisiensi perlengkapan serta memberikan rasa aman buat operator las. Oleh karena itu, pemahaman serta kesadaran operator las pada keselamatan kerja las oksi-asetilin akan mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Botolgas asetilin Gas asetilin ini disimpan dalam tabung silinder berisi 90 sampai 270 liter gas asetilin. Gas asetilin ini tidak berwarna, dapat terbakar dan berbau merangsang. Gas ini terdiri dari karbon dan hidrogen.
LAS GAS LAS ASETILIN Laporan Praktikum Mata Kuliah Perbengkelan Oleh Hendri Setiawan 1314071028 LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 Latar Belakang Pengelasan yang banyak digunakan pada saat ini yaitu pengelasan dengan cara mencairkan bahan dasar dan bahan tambah. Las semacam ini sering disebut dengan las fusi. Las fusi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu las busur listrik dan las gas. Las busur listrik masukan panas diperoleh dari energi listrik. Apabila dua kutub listrik didekatkan maka akan terjadi loncatan electron pada kedua permukaan tersebut dan akan meninmbulkan panas yang akhirnya mampu melelehkan logam. Prinsip ini yang digunakan dalam pencairan bahan dasar dan bahan tambah pada las busur listrik. Sedangkan las gas sumber panas diperoleh dari pembakaran gas asitelilin dan gas oksigen. Kedua gas ini membentuk campuran dan akan menghasil nyala api yang mampu mencairkan logam dasar dan bahan tambah. Dalam proses penyambungan logam tidak cukup hanya dilihat dari bisa tidaknya benda yang disambung melekat. Untuk mengetahui hasil yang lebih meyakinkan maka perlu dilihat mengenai kekuatan sambungan, perubahan sifat pada daerah sambungan, struktur pada sambungan dan fasa yang terbentuk pada daerah sambungan. Berdasarkan fakta tersebut cukup menarik untuk meneliti karakteristik sambungan besi tuang kelabu dengan menggunakan las gas oksi asitelin. Karakteristik yang perlu diteliti meliputi bagaimana kekuatannya, apakah memenuhi standar kekuatan material dasarnya. Selain itu juga perlu dilihat bagaimana kekerasan dan bentuk struktur pada daerah sambungan, apakah getas, terjadi retakan atau tidak dan fasa apa yang terbentuk. Untuk itu perlu dilakukan penelitian karakteristik sambungan besi tuang kelabu yang dilas dengan menggunakan las oksi asitelin. Tujuan a. Mengetahui peralatan dan fungsi perlengkapan las gas. b. Mengoperasikan pembakaran dengan benar. c. Melakukan gerakan dan posisi pengelasan dengan benar. d. Mengetahui teknik penggunaan las gas. Pengertian Las Gas Oksi-Asetilin Las Gas adalah suatu proses pengelasan seni menyambung dua logam atau lebih, dimana panas untuk pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar gas Oksigen O2 dengan gas Asetilin C2H2. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen O2 dan gas Asetilen dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2. Gas Asetilin ini memiliki beberapa kelebihan antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. Sehingga bagian logam yang langsung terkena nyala api panas akan mencair dan cairan itu akan menutupi antara dua bagian logam yang akan disambung Graham, 1990. Bahan Bakar Gas - Asetilin C2H2 Asetilena Nama sistematis etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180 Smith, 1992°. Propana adalah senyawa alkana tiga karbon C3H8 yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque pemanggang, dan di rumah-rumah. Peralatan Las Oksi – Asetilin a. Silinder atau Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen atau Asetilen dapat dilihat dari tinggi tabung Oksigen yaitu 1,4 m dan tabung Asetiline 1 m serta terdapat kode warna yang ada pada tabung itu. b. Katup Tabung Katup tabung berfungsi pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja. c. Regulator Regulator ini juga berfungsi untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. d. Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Berfungsi untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju brander pembakaran. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. e. Brander atau Torch Pembakar Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh Brander atau Torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Brander atau Toch memiliki dua fungsi yaitu 1. Sebagai pencampur gas oksigen dan gas asetilin. 2. Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. f. Pematik atau Korek Api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api pada ujung pembakaran waktu memulai mengelas. g. Kaca Mata Las Kaca mata las berfungsi a. Melindungi mata terhadap radiasi sinar ultraviolet dan inframerah, b. Melindungi mata terhadap sinar yang tajam dan menyilaukan, agar dapat melihat benda kerja dengan baik, c. Melindungi mata terhadap bahaya percikan bunga api. h. Kawat atau Bahan Tambah Kawat atau Bahan Tambah digunakan sebagai bahan pengisi benda kerja yang bercelah dan menambah kekuatan dalam pengelasan Graham, 1990. Proses Pengelasan Oksi - Asetilin a. Menentukan Tekanan Gas Pengaturan tekanan yang disetel, tekanan gas yang dianjurkan - Oksigen bertekanan 2,5 bar kg/cm2, untuk semua pipa pembakaran - Asetilin bertekanan 0,5 bar kg/cm2, disesuaikan dengan besar kecilnya pipa pembakaran. Awas! Untuk asetilin tekanan maksimum 1,5 bar kg/cm2. b. Menyalakan Api Las Gas 1. Pilih pipa pembakaran yang sesuai dengan proses pengelasan, 2. Pasang pipa pembakarnya harus erat, Jangan bocor !, 3. Arahkan pipa pembakaran ke tempat yang aman, 4. Buka kran asetilin kira – kira seperempat putaran secukupnya, 5. Nyalakan dengan api pada mulut pembakaran, 6. Buka kran oksigen kira – kira setengah putaran secukupnya, 7. Atur komposisi dan volume api las yang dikehendaki, 8. Api las siap digunakan. c. Mengatur dan Menentukan Nyala Api Las Gas Pada nyala api las gas oksi-asetilin bisa diperoleh 3 jenis, yaitu No Gambar Penjelasan 1. Nyala Api Netral Nyala Api Netral merupakan hasil pembakaran gas Oksigen dan Asetilin dengan perbandingan komposisi -+ 11 Nyala Api Netral dipakai untuk - Pengelasan biasa 2. Nyala Api Karburasi Nyala Api Karburasi merupakan Nyala api dimana perbandingan gas asetilin lebih banyak dari gas oksigen. Nyala Api Karburasi dipakai untuk - Memanaskan, - Solder Lunak, - Pengelasan logam monel. 3. Nyala Api Oksidasi Nyala Api Oksidasi merupakan Nyala api dimana perbandingan gas oksigen lebih banyak dari gas asetilin. Nyala Api Oksidasi dipakai untuk - Pengelasan kuningan dan perunggu. - Gambar Nyala Api Netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar. d. Teknik Pengelasan Macam – macam posisi pengelasan adalah sebagai berikut 1. Posisi pengelasan di bawah tangan Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakarbrander terletak diantara 45° dan kawat las dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan gerakannya adalah lurus. 2. Posisi pengelasan mendatar horizontal Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk itu ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar. 3. Posisi pengelasan tegak vertical Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°. 4. Posisi pengelasan di atas kepala Overhead Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°. 5. Pengelasan arah ke kiri maju Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiri dengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkan sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yang sulit saat mengelas. 6. Pengelasan arah ke kanan mundur Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5mm ke atas. e. Macam – macam Sambungan Ada beberapa sambungan benda kerja pada las gas, yaitu 1. Sambungan Tumpul Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih sejajar pada kedua benda kerja dalam posisi horizontal pada bidang datar. 2. Sambungan Tumpang Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dalam posisi horizontal pada keadaan tumpang tindih antara kedua benda kerja. 3. Sambungan T Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih secara horizontal dan vertikal sehingga membentuk huruf T. 4. Sambungan Sudut Luar Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dengan membentuk sudut dimana sambungan terjadi di luar sudut tersebut. f. Memadamkan Api Las Gas Cara untuk memadamkan Api Las Gas adalah 1. Tutup kran Asetilin, aliran gas asetilin terputus, maka api las padam, 2. Tutup kran Oksigen, aliran gas oksigen terputus, 3. Penutupan kran jangan dipaksakan. g. Penutupan Kerja Las Gas Beberapa cara menutup Kerja Las Gas antara lain 1. Padamkan api las, 2. Tutup kran-kran tabung gas, 3. Buanglah sisa-sisa gas melalui pipa pembakar, 4. Sekrup pengukuran dan pengatur tekanan gas dikendorkan, 5. Letakkan atau gantung pipa pembakar pada tempat yang aman, 6. Gulung selang saluran gasnya. Smith, 1992 Keuntungan Las Gas Oksi-Asetilin Terdapat beberapa keuntungan Las Gas Oksi-Asetilin antara lain 1. Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit, 2. Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari, 3. Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana, 4. Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan. III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan Sudut Besi Siku ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 12 Juni 2015 pukul 1500 – 1700 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu las gas, korek api.. Diagram Alir Adapun diagram alir praktikum kali ini yaitu IV. PEMBAHASAN Pembahasan Proses Praktikum Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan praktikum terhadap las gas asetilin. Mulamula asisten dosen melakukan pengenalan terhadap bagian-bagian dari las gas kepada mahasiswa. Selanjutnya, setelah dirasa mahasiswa sudah mengerti dengan penjelasan asisten maka akan dilakukan praktikum pengenalan langsung ke alatnya. Padapraktikum ini asisten meberi contoh praktikum dengan kategori beberapa jenis api yang ditimbulkan dari gas. Setelah itu mahasiswa mencoba satu per satu praktikum ini. Nyala Api Pada praktikum ini kita akan menguji 3 jenis api yang dihasilkan dari las gas asetilin. Adapaun jenis api itu adalah sebagai berikut Nyala api ini digunakan untuk memanaskan permukaan benda yang akan di las. Fungsi dari jenis api ini hanya sebatas memanaskan saja. Ciri-ciri dari api ini yaitu masih dominan api, tidak berekor. Nyala api karbon digunakan sebagai mengelas maupun patri keras. Api ini memiliki ciri-ciri berekor. Nyala api ini digunakan untuk memotong permukaan benda. Api ini bercirikan adanya bunyi mendesis yang kencang. Keselamatan Kerja Untuk melindungi operator las dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari pengelasan maka perlu diperlukan alat-alat sebagai berikut Pakaian harus terbuat darai bahan katun. Pakaian harus menutupi badan. Sepatu yang digunakan adalah sepatu dengan bahan tebal dan kuat. Sebaiknya menutupu seluruh bagian kaki. Gunakan sarung tangan yang tebal agar tidak terkena percikan api. Masker las berfungsi untuk menghindari operator dari debu. Kamar las harus dibuat dari bahan tahan api. Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah 1. Proses pengelasan gas memiliki 3 jenis api yang keluar dari nozzle. 2. Jenis-jenis api tersebut adalah netral, karbon, oksidasi. 3. Keselamatan kerja yang harus dipakai yaitu pakaian las, sarung tangan, masker las, seatu las, dan kamar las. 4. Dalam pengelasan gas yaitu berfungsi untuk menggabungkan dua bagian besi dengan cara meleburkan kedua ujung bahan menjadi satu. DAFTAR PUSTAKA Graham E. 1990. Maintenance Welding, Prentice-Hall Inc New Jersey. Smith, 1992. Basic fabrication and welding engineering, Hong Kong Wing Tai Cheung Printing Co. Ltd. Gambar1. Komponen Las Oksi-asetilen Prinsip dari pengelasan ini tidak terlalu rumit. Hanya dengan mengatur besarnya gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya didekatkan dengan nyala api maka akan timbul nyala api. Tetapi besarnya gas asetilen dan oksigen harus diatur sedemikian rupa dengan memutar pengatur tekanan sedikit demi sedikit.

LAS OKSI ASETELIN. Pengertian Las Oksi-Asetilin Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen O2 dan gas lain sebagai gas bahan bakar fuel gas. Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 . Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. 2. Bahan Bakar Gas Asetilin C2H2 Asetilena Nama sistematis etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°. Propan Propana adalah senyawa alkana tiga karbon C3H8 yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque pemanggang, dan di rumah-rumah. 3. Peralatan Las Oksi Asetilin Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu. Katup Tabung Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja. Regulator Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk tekann mengurangi atau menurunkan hingga mencapai tekana kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekana kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang. Selang gas Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang gas. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentang perbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang. Torch Pembakar Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, toch memiliki dua fungsi yaitu • Sebagai pencampur gas oksigen dan gas bahan bakar. • Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur. Dibedakan atas • Injector⎫ torch tekanan rendah Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari tekanan gas oksigen. • Equal pressure torch torch⎫ bertekanan sama Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk sama pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam tekanan yang sama. Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas • Toch normal • Torch ringan/kecil Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas • Torch nyala api tunggal • Torch nyala api jamak Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas • Torch untuk gas asetilen • Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain. Menurut aplikasi. Dibedakan atas • Torch manual • Torch otomatik/semi otomatik Pematik api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las. Tip Cleaner Alat ini berfungsi untuk membersihkan lubang mulut pembakar.

pkKZk6.
  • 3c93vkwt99.pages.dev/176
  • 3c93vkwt99.pages.dev/130
  • 3c93vkwt99.pages.dev/240
  • 3c93vkwt99.pages.dev/65
  • 3c93vkwt99.pages.dev/6
  • 3c93vkwt99.pages.dev/89
  • 3c93vkwt99.pages.dev/179
  • 3c93vkwt99.pages.dev/275
  • 3c93vkwt99.pages.dev/332
  • perbedaan tabung gas oksigen dan asetilin