Ritualyang mereka lakukan yakni dengan menghanyutkan kepala kerbauk yang sudah di sembelih sebagai simbol. 2. Contoh Kearifan Lokal di Bali. Bali dikenal memiliki banyak sekali budaya yang sudah mereka lakukan sejak turun-temurun bahkan mampu menarik wisatawan mancanegara. Ada beberapa contoh kearifan lokal yang bisa Anda lihat berikut ini.
Contoh Kearifan Lokal ā Dalam tradisi Jawa, gadis yang hendak menikah diharuskan untuk dipingit, di mana gadis tersebut tidak diperbolehkan untuk keluar rumah. Hal tersebut diterapkan agar calon mempelai wanita terhindar dari segala macam marabahaya dan kejahatan yang dapat menggagalkan acara pernikahan. Di Papua, masyarakat setempat meyakini ajaran Te Aro Neweak Lako atau aku adalah alam. Ajaran tersebut membuat banyak masyarakat setempat menghormati alam dan menjaga kelestariannya dengan baik sebagaimana mereka menjaga diri sendiri. Dua hal tersebut adalah contoh kearifan lokal yang dapat kita temukan di Indonesia. Lantas apa saja contoh kearifan lokal domestik dan internasional? Dalam kesempatan kali ini, kita akan mengulas contoh kearifan lokal yang perlu kita kenali. Pengertian Kearifan LokalContoh Kearifan Lokal1. Selametan2. Awig-Awig3. Ulap Doyo4. Mappalette Bola5. Cingcowong6. Te Aro Naweak Lako7. Lompat Batu Nias8. Membungkukkan Badan9. Bau NyaleKesimpulan Pengertian Kearifan Lokal Kearifan lokal atau local wisdom tidak dapat kita hindari di manapun kita tinggal. Hanya saja, setiap daerah memiliki kearifan lokal yang berbeda. Zaman dahulu, leluhur kita memegang erat dan memberikan penghormatan yang tinggi terhadap kearifan lokal tersebut. Namun di zaman ini, kearifan lokal perlahan mulai banyak dilupakan oleh generasi muda. Berbicara definisi, kita akan menemukan banyak versi pembahasan mengenai objek yang sedang didefinisikan. Tidak kecuali pembahasan kita kali ini, yaitu kearifan lokal. Dalam buku Kearifan Lokal Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, Robert Sibarani mendefinisikan kearifan lokal sebagai kebijaksanaan atau pengetahuan suatu masyarakat tertentu yang berasal dari nilai-nilai luhur tradisi masyarakat setempat yang telah berlangsung secara turun-menurun. Sedangkan menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , kearifan didefinisikan sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku di sebuah tata hidup masyarakat tertentu dengan tujuan melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Secara umum, kearifan lokal dapat diartikan nilai yang diterapkan sebagai budaya lokal, diwujudkan dalam bentuk sikap, pandangan, hukum, yang diajarkan oleh leluhur, sehingga membentuk sistem pengetahuan lokal dan dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pada poin ini, kita akan mengulas kearifan lokal yang dapat kita temui, baik di tanah air maupun di negara lain. Dengan mengetahui kearifan lokal yang diterapkan oleh lingkungan dan masyarakat setempat, maka diharapkan kita dapat memberikan rasa hormat terhadap budaya dan nilai yang dijunjung oleh masyarakat yang mendiami wilayah tersebut. Baiklah Grameds, kita nggak perlu berlama-lama ya. Langsung saja kita ulas bersama 1. Selametan Dalam tradisi Jawa, terdapat sebuah kearifan lokal yang dinamakan selametan. Acara ini secara tradisional dilaksanakan dengan menggelar doa bersama yang dipanjatkan oleh banyak orang dengan bentuk melingkar. Di tengahnya, terdapat makanan dalam bentuk tumpeng atau bentuk lainnya dilengkapi dengan lauk pauk. Doa tersebut ditujukan agar sang empunya hajat mendapatkan keselamatan. Setelah doa bersama, makanan yang telah disediakan dimakan bersama. Kemudian sisanya dibagikan kepada yang hadir dan tetangga sekitar. Tujuan dilakukannya selametan ini agar orang yang menyelenggarakannya dilimpahi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selametan dapat dipahami sebagai ritual untuk menegaskan bahwa kita berada dalam kondisi yang selamat atau dicita-citakan. Selamet dalam bahasa Jawa artinya keadaannya sudah pas. Dengan demikian, sang empu selametan bersyukur atas keadaan saat ini. Pada awalnya, budaya ini diyakini diturunkan sejak zaman kepercayaan animisme dan dinamisme, kemudian disesuaikan dengan ajaran Hindu-Budha di zamannya, dan saat ini doa-doa tersebut sering kali diisi dengan permohonan kepada Allah dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. 2. Awig-Awig Sebagaimana sebuah negara, setiap daerah yang berada di dalam negara juga memiliki aturan kehidupan masyarakat yang dituangkan dalam bentuk undang-undang atau hukum dasar. Daerah tersebut memiliki anggaran dasar rumah tangga yang menjadi pedoman untuk menjalankan peran dan fungsi organisasi desa. Di Desa Pakraman, Bali dan Lombok Barat Nusa Tenggara Barat NTB, berlaku undang-undang daerah yang disebut dengan Awig-awig. Awig-awig berasal dari kata āwigā yang berarti rusak. Sedangkan āawigā berarti tidak rusak atau baik. Dengan demikian, secara bahasa, Awig-awig dapat diartikan sebagai menjadikan sesuatu menjadi baik. Secara istilah, Awig-awig merupakan sebuah ketentuan yang mengatur tata krama dan kehidupan masyarakat agar tercapai tata kehidupan yang ajeg di dalam kehidupan bermasyarakat. Awig-awig di Bali dan Lombok Barat ini lebih menjadi pedoman bagaimana bertindak dan bersikap bagi masyarakat setempat. Terlebih dalam berinteraksi dengan lingkungan setempat dan mengolah sumber daya alam yang ada. Awig-awig memberikan arahan agar masyarakat setempat tidak merusak lingkungan, menjaga kelestariannya, dan ekosistem alamnya tetap seimbang. 3. Ulap Doyo Contoh kearifan lokal berikutnya datang dari Pulau Kalimantan. Penduduk asli Pulau Kalimantan, Suku Dayak, memiliki kearifan lokal berbentuk fisik yang dinamakan dengan Ulap Doyo. Pulau Borneo ini memang dikenal dengan keragaman tekstilnya yang berkualitas. Ulap Doyo merupakan jenis tenun ikat yang dibuat dari bahan baku serat daun doyo curliglia latifolia. Daun ini merupakan tanaman sejenis daun pandan. Hanya saja, daun Doyo memiliki serat yang kuat. Tumbuhan ini secara liar tumbuh di pedalaman Kalimantan, salah satunya di daerah Tanjung Isuy, Jempang, Kutai Barat. Kain tenun Ulap Doyo diprediksi telah ada sejak berabad-abad silam. Bahkan bisa juga kearifan lokal satu ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Hindu Kutai. Dugaan tersebut tidak berdasarkan prasangka belaka, namun juga didasarkan pada adanya temuan antropologi yang menyebutkan adanya korelasi antara strata sosial dengan motif pada tenun Ulap Doyo yang dipakai masyarakat di zaman tersebut. Motif yang sering ditemukan pada kain tenun Ulap Doyo merupakan gambar flora dan fauna yang berada di sekitar Sungai Mahakam. Motif lainnya yang biasa muncul bertema peperangan antara naga dan manusia. Sebagaimana penjelasan pada paragraf sebelumnya, motif kain tenun ini dapat merepresentasikan kelas sosial siapa saja yang mengenakannya. Proses pembuatan Ulap Doyo melalui proses yang unik, pasalnya wanita Dayak menguasai teknik pembuatannya sejak usia belasan tahun secara spontan. Ya, mereka menguasainya tanpa proses latihan. Mereka hanya mengamati wanita lain yang sudah berpengalaman ketika menenun Ulap Doyo. 4. Mappalette Bola Jika kalian akan pindah rumah, kalian tentu disibukkan dengan mengemasi barang yang akan dibawa dari rumah lama menuju rumah baru. Bukan begitu, Grameds? Namun hal tersebut tidak berlaku untuk masyarakat Suku Bugis, Sulawesi Selatan. Masyarakat Bugis tidak perlu khawatir jika ingin pindah rumah. Karena masyarakat sekitar akan membantu tetangganya yang pindah rumah dengan cara menggotong rumah secara bersama-sama. Jumlah orang yang mengangkut rumah bisa mencapai puluhan hingga ratusan laki-laki. Mereka melakukan itu semua dengan suka cita karena hal demikian telah menjadi kearifan lokal di sana. Tradisi ini biasa dilakukan jika ada salah seorang dari anggota suku tersebut ingin pindah rumah atau menjual rumahnya namun tidak dengan tanahnya. Bagaimana bisa rumah dipindah dari tanah? Rumah yang dipindahkan bukan rumah pada umumnya, namun rumah adat panggung dari yang menjadi rumah adat masyarakat Sulawesi. Metode pemindahan rumah dilakukan dengan dua cara. Pertama, bagian bawah rumah akan dipasangi roda lalu rumah tersebut didorong ke tempat tujuan. Cara pertama ini digunakan apabila lokasi baru cukup dekat dengan lokasi lama. Kedua, rumah diangkat secara bersama-sama apabila lokasi baru cukup jauh dari lokasi lama. 5. Cingcowong Kearifan lokal berikutnya adalah Cingcowong. Budaya ini merupakan sebuah ritual yang terkadang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Keberadaannya memiliki hubungan yang erat antara kebutuhan manusia dan ketergantungannya terhadap alam, yaitu kebutuhan akan air. Ritual ini dilakukan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menurunkan hujan ketika terjadi musim kemarau panjang. Cingcowong berasal dari kata cing dan cowong. Dalam kamus Bahasa Indonesia-Sunda, terdapat arti yang sama untuk kata ācikā yaitu coba. Sementara kata cowong berarti biasa berbicara keras. Secara Bahasa, Cingcowong dapat diartikan dengan āmencoba berbicara kerasā. Versi lainnya, Cingcowong memiliki arti ācoba terka siapa orang iniā. Ritual Cingcowong dilakukan dengan menggunakan boneka sebagai medianya. Boneka ini bagian kepalanya terbuat dari batok kelapa dan badannya dari bubu ikan. Boneka ini berfungsi untuk menghubungkan antara manusia dengan alam ghaib. Ritual ini dipimpin oleh seseorang yang dipanggil Punduh. Seorang punduh adalah orang yang dianggap memiliki keahlian khusus dalam bidang spiritual atau kepercayaan setempat. Kemampuan tersebut ia peroleh karena inisiatif sendiri sehingga dipercaya memiliki keahlian untuk menghubungkan manusia dengan makhluk atau kekuatan supranatural. Demi kelancaran ritual, punduh dibantu oleh seorang lainnya yang bertugas memegang boneka Cingcowong. Pada saat ritual diperlukan alat music yang disebut buyung dan bokor. Tidak lupa ada beberapa sinden yang menyenandungkan lagu-lagu untuk mengiringi Cingcowong menari. 6. Te Aro Naweak Lako Kearifan lokal yang berasal dari tanah Papua ini merupakan tradisi yang diajarkan oleh leluhur mereka untuk mencintai alam. Suku Amungme yang hidup di daerah Tembagapura, menganggap tanah sebagai ibu yang memberi makan, mendidik, memelihara, serta membesarkan bayi hingga lanjut usia sampai tiada. Bumi diciptakan dengan beragam kelengkapan yang ada di dalamnya. Para leluhur Papua mengajarkan generasi penerusnya untuk mengolah sumber daya alam Papua dengan bijaksana. Mereka mengajarkan agar manusia mencintai alam sebagaimana mereka mencintai diri sendiri. Mereka menganggap diri mereka adalah bagian dari alam. 7. Lompat Batu Nias Grameds, pernah melihat uang kertas seribu rupiah yang diterbitkan pada tahun 1992? Pada salah satu sisi uang tersebut, kalian akan menemukan gambar seorang pemuda laki-laki melompati Batu Nias. Gambar tersebut diambil dari kearifan lokal yang berlaku di Pulau Nias, Sumatera Utara. Tradisi yang menjadi kearifan lokal ini disebut Fahombo. Budaya ini telah berlangsung lama dan diperuntuk untuk laki-laki saja. Agar dianggap sebagai laki-laki yang matang dan dewasa secara fisik, pemuda Nias harus melompati tumpukan batu setinggi dua meter dan selebar 40 cm. Jika ditarik ke belakang, tradisi ini dulunya merupakan syarat yang harus dipenuhi seorang laki-laki jika ingin ikut berperang melawan musuh. Dulu, dikisahkan di pulau tersebut seringkali terjadi perang antar wilayah. Setiap wilayah dipagari dengan bambu setinggi dua meter atau lebih sebagai pembatas wilayah. Pemuda yang dapat melompati pagar bambu tersebut diperbolehkan untuk ikut berperang. 8. Membungkukkan Badan Kearifan lokal membungkukkan badan dapat kita temui di beberapa negara. Salah satunya di negara kita, Indonesia. Kemudian ada Jepang dan Korea Selatan yang membudayakannya. Namun demikian, cara dan arti sikap tersebut memiliki arti yang berbeda antara masing-masing negara. Di Indonesia, contohnya. Kearifan lokal ini cukup familiar dalam budaya Jawa seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kearifan lokal di wilayah-wilayah tersebut disebut dengan mlaku mbungkuk, maksudnya berjalan dengan gestur tubuh sedikit membungkuk ketika berjalan lewat di depan orang yang lebih tua. Sikap dan perilaku tersebut sudah ada sejak zaman dulu. Maksud dari mlaku mbungkuk adalah mengajarkan anak-anak tentang tata krama dan sopan santun kepada orang yang lebih tua sehingga mereka memiliki rasa hormat. Posisi badan saat melakukan mlaku mbungkuk adalah badan membungkuk ke bawah dengan posisi satu tangan lurus ke bawah dan satu tangn lainnya ke belakang seakan memegang pinggang naun bukan berkacak pinggang. Pada umumnya, mlaku mbungkuk disertai dengan kalimat ānuwun sewu, amitā yang berarti mohon ijin untuk lewat. Sementara itu, salah satu kearifan lokal Jepang juga membungkukkan badan. Gestur ini disebut dengan Ojigi. Budaya ini dilakukan orang Jepang dengan cara membungkukkan badan mereka saat bertemu dengan orang lain. Badan yang dibungkukkan biasanya berada pada rentang 15-45 derajat kemiringan. Cara ini berbeda dengan orang Indonesia yang memilih bersalaman atau berjabat tangan ketika bertemu dengan orang lain. Bagi orang Jepang, kontak anggota tubuh dengan orang lain, terutama dengan orang yang belum dikenal, akan dianggap tidak sopan. Gerakan Ojigi dilakukan dengan banyak tujuan. Di antaranya adalah untuk mengucapkan salam kenal, sambutan selamat datang, permintaan maaf, ungkapan rasa hormat, suasana formal, ucapan terima kasih, atau ekspresi perasaan. 9. Bau Nyale Kearifan lokal berikutnya yang akan kita bahas adalah Bau Nyale yang menjadi budaya Suku Sasak, suku terbesar di Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB. Arti dari Bau Nyale sendiri adalah menangkap cacing laut. Memang, cacing laut bagi suku Sasak dianggap sebagai jelmaan Putri Mandalika. Cacing laut atau nyale yang ditangkap tersebut kemudian dimasak dengan berbagai pilihan menu yang ada di Lombok. Kearifan lokal ini dilangsungkan pada tanggal 20 setiap bulan 10 menurut perhitungan kalender suku Sasak pranata mangsa. Biasanya hari tersebut jatuh pada rentang bulan Februari sampai Maret setiap tahunnya. Pada tanggal tersebut, kalian tidak perlu heran jika ada ribuan orang berduyun-duyun datang ke Pantai Kuta di Lombok pada dini hari untuk menangkap nyale. Kesimpulan Grameds, sebenarnya masih ada banyak kearifan lokal yang belum sempat kita bahas, baik di dalam Indonesia ataupun di negara lain. Budaya, tradisi, norma, dan kepercayaan yang berlaku di setiap daerah menjadikan dunia kita memiliki keragaman kearifan lokal yang melimpah. Dengan demikian, bisa jadi kearifan lokal yang berlaku di daerah kita berbeda dengan kearifan lokal yang berlaku di tempat lain. Keberagaman tersebut sudah seharusnya menjadikan kita lebih bijak dalam menghadapi perbedaan. Kita sah-sah saja bangga terhadap kearifan lokal yang kita pegang selama ini. Namun, kita akan bijaksana jika tetap memberikan rasa hormat terhadap kearifan lokal yang berlaku di tempat lain. Grameds, ulasan kita mengenai contoh kearifan lokal telah usai. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan Grameds. Jika ingin mencari berbagai macam buku tentang budaya Indonesia, kamu bisa mendapatkannya di Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia siap menemanimu untuk menggali kearifan lokal lainnya dengan buku-buku terbaik kami dan jadikan hidup kamu LebihDenganMembaca. Jangan segan untuk memilih buku yang terbaik ya, Grameds. Penulis Mutiani Eka Astutik BACA JUGA Pengertian Etika Macam-Macam Etika & Manfaat Etika Bagaimana Cara Menghargai Orang Lain dengan Cara yang Tepat 16 Tips Agar Lebih Dihormati Oleh Orang Lain Pengertian, Etika, dan Musyawarah sebagai Kearifan Lokal Buku Budaya Nusantara Best Seller Terbaru ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Dibawahini adalah beberapa contoh dari kearifan lokal: 1. Hutan larangan adat "Desa Rumbio Kec. Kampar Prov. Riau".
- Selama ini, pengertian kearifan lokal sering disampaikan dengan penjelasan dan pemahaman yang beragam. Kearifan lokal kerap pula dihubungkan dengan budaya tradisional. Namun, kearifan lokal sebenarnya mempunyai cakupan yang lebih luas daripada pengetahuan karena kearifan lokal juga berkaitan dengan cara hidup suatu masyarakat yang mencerminkan pengetahuan kebudayaan dan mencakup pula model-model pengelolaan sumber daya akam secara bijaksana dan bertanggung jawab. Identitas atau kepribadian budaya sebuah masyarakat yang menyebabkan mereka bisa menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri, bisa pula disebut dengan Kearifan Lokal. Sementara Muh. Aris Rifai dalam buku Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal 2019 35 menyimpulkan, definisi kearifan lokal adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan pengetahuan, budaya, dan kelembagaan serta praktek dalam mengelola sumber daya alam. Dengan demikian, menurut Rifai, kearifan lokal menjadi wujud formasi dari keseluruhan bentuk keyakinan, pengetahuan, pemahaman, wawasan, serta adat kebiasaan atau etika, yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan dalam komunitas ekologis. Adapun buku Kearifan Lokal Petani Kopi Dataran Tinggi Gayo 2020 2, karya Dr. Puspitawati Dkk, yang mengutip penjelasan dari Clifford Geertz, memuat penjelasan bahwa substansi kearifan lokal adalah norma yang berlaku di suatu masyarakat yang diyakini kebenarannya serta menjadi acuan dalam tindakan maupun perilaku sehari-hari. Maka, kearifan lokal merupakan entitas yang sangat menentukan harkat dan martabat manusia dalam dalam artikel berjudul "Revitalisasi Kearifan Lokal sebagai Upaya Penguatan Identitas Keindonesiaan" yang dilansir di laman Kemendikbud, Suyono Suyatno menulis, kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup, sekaligus pandangan hidup way of life, yang mengakomodasi kebijaksanaan dan kearifan dalam kehidupan. Contoh Kearifan Lokal di Indonesia Jateng, Jabar, Bali Di Indonesia, kearifan lokal bisa berbentuk nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum, adat, hingga aturan-aturan khusus. Kearifan lokal juga menjadi tradisi budaya, yang bisa menjaga kesimbangan lingkungan serta kelestarian mengutip artikel karya Suyono Suyatno, di Indonesia, kearifan lokal tidak hanya berlaku di sebuah komunitas budaya atau etnik tertentu, melainkan juga sering kali hidup dengan sifat lintas-budaya atau lintas-etnik sehingga membentuk nilai-nilai kebudayaan yang bersifat nasional. Sejumlah contoh nilai-nilai kearifan lokal yang hidup dalam banyak kelompok etnis ataupun suku di Indonesia ialah gotong royong, toleransi, menghormati alam, saling menolong dan lain moral dari kearifan lokal di Indonesia tersebut diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan pepatah, peribahasa, cerita rakyat, manuskrip, hingga tradisi. Kearifan lokal juga kerap dikemas dalam bentuk kepercayaan tradisional dan ini, sejumla contoh kearifan lokal yang hingga saat ini masih hidup di tengah masyarakat Provinsi Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. 1. Contoh Kearifan Lokal di BaliSebagai salah satu daerah penghasil padi yang produktif, Bali memiliki sistem irigasi kuno untuk mengairi sawah mereka, yang disebut dengan oleh nilai-nilai kearifan lokal, agama dan budaya; serta dikombinasikan dengan teknik yang kompleks dan prinsip yang mengedepankan kesejahteraan sosial subak, tidak hanya sekedar sistem irigasi, tetapi juga merupakan konsep kehidupan bagi rakyat Bali itu sendiri. Menukil penjelasan di laman Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO KNIU, istilah Subakā berasal dari Bahasa Bali, yang mengacu pada sistem dan kelembagaan sosial yang memiliki aturan-aturan dan ciri khasnya sekaligus merujuk pada adanya asosiasi petani dalam menentukan penggunaan air irigasi untuk menanam padi yang dilakukan secara demokratis dan hierarkis sesuai dengan pembagian peran bagi masing-masing pemilih lahan sawah. Tak hanya itu, banyak pakar pertanian dunia yang sudah mengakui bahwa sistem Subak merupakan prinsip pengelolaan irigasi unggul dan Subak palemahan memiliki fasilitas pokok yang berupa bendungan air pengalapan, parit jelinjing, serta sarana untuk memasukan air ke dalam bidang sawah garapan cakangan. Meskipun pada dasarnya merupakan sistem irigasi, Subak juga dihayati oleh masyarakat Bali sebagai konsep kehidupan, karena merupakan manifestasi langsung dari filosofi yang disebut Tri Hita Karana. Adapun secara bahasa, pengertian Tri Hita Karana adalah tiga penyebab terciptanya kebahagiaan dan kesejahteraanKetiga penyebab yang terkandung dalam sistem Subak ialah Parahyangan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan; Pawongan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama; dan Palemahan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungan.Kearifan lokal masyarakat Bali tersebut sudah diakui oleh UNESCO sebagai World Cultural Heritage. Sistem Subak dianggap tidak hanya sekadar situs alam berbentuk materi, melainkan juga filosofi luhur yang perlu Contoh Kearifan Lokal di Jawa BaratContoh kearifan lokal di masyarakat Jabar itu diulas di artikel "Kearifan Lokal Masyarakat Sunda dalam Memitigasi Bencana dan Aplikasinya sebagai Sumber Pembelajaran IPS Berbasis Nilai," yang dimuat Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 14, No 2, 2014 terbitan LPPM kearifan lokal itu tercermin di bangunan Rumah Bambu, Tata Ruang & Zonasi Penggunaan Lahan dalam Skala Mikro dan Pengelolaan Lahan Secara Ramah ilmiah karya Enok Maryani dan Ahmad Yani tersebut merupakan hasil riset di enam lokasi komunitas adat di Jawa Barat dan lokasi penelitian kearifan lokal itu adalah Desa Pangandaran Pangandaran, Jawa Barat; Kampung Kuta Ciamis, Jawa Barat; Kampung Naga Tasikmalaya, Jabar; Desa Kanekes Lebak, Banten; dan Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi, Jawa Barat.Di antara kearifan lokal yang ditemukan dalam penelitian itu adalah Konsep Leuweung Kolot yang mirip dengan konsep hutan lindung sebagai kawasan yang sama sekali tidak boleh dimasuki. Selain itu ada konsep Leuweung Larangan yang mirip dengan hutan penyangga yaitu hutan yang dilarang dirambah atau dibuka tetapi masih boleh dimasuki dengan seizin para ketua Kanekes, Leuweung Larangan digunakan sebagai lokasi pemahaman para puāun atau ketua adat sehingga menambah kewibawaan lokal di masyarakat Jawa Barat Sunda juga bisa ditemukan di sejumlah dongeng yang mengandung nilai-nilai yang positif untuk membentuk karakter anak-anak. Contoh cerita rakyat yang sering didongengkan kepada anak-anak di masyarakat Sunda misalnya, ialah dongeng sasakala gunung tangkuban parahu, dongeng si kabayan, dongeng kancil dan kura-kura, serta banyak lainnya. Dongeng-dongeng itu mengandung pesan-pesan moral yang bisa dijadikan cerminan anak-anak dalam menjalani hidup, demikian dijelaskan dalam salah satu karya ilmiah terbitan Badan Bahasa, Kemdikbud. Peribahasa yang hidup di masyarakat Sunda Jawa Barat juga banyak yang memuat nilai-nilai kearifan lokal. Sejumlah contohnya diulas artikel ilmiah "Nilai Kearifan Lokal dalam Peribahasan Sunda Kajian Semiotika" karya Siti Kodariah dan Gugun Gunardi yang dimuat Jurnal Patanjala Vol 7, No 1, 2015 terbitan Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat. Contoh kearifan lokal di Jawa Barat itu termuat daam peribahasa "cul dogdog tinggal igel" yang mengandung ajaran moral bahwa orang yang serakah dan lupa diri akan tercela di masyarakat dan dianggap tidak bertanggung kearifan lokal lainnya di peribahasa "nĆ©tĆ© tarajĆ© nincak hambalan" yang mencerminkan kearifan masyarakat Sunda mengenai ketertiban dan kedisiplinan dalam mencapai suatu maksud yang diinginkan. 3. Contoh Kearifan Lokal di Jawa TengahCilacap, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah dengan komunitas nelayan yang dianggap terbelakang dan tertinggal. Namun, komunitas nelayan di Cilacap memelihara beberapa tradisi menjadi unsur-unsur penting dalam kebudayaan nasional. Masyarakat di daerah itu memelihara mitologi Ratu Selatan sebagai penjaga pantai selatan Jawa, dan sering pula disebut Nyi Roro Kidul di Yogyakarta. Mitologi Ratu Selatan mengilhami kepercayaan di kalangan nelayan Cilacap pada keyakinan bahwa pada Jumat Kliwon, mereka tidak boleh menangkap ikan agar tetap selamat dan mendapat berkah. Selain itu, kepercayaan ini membuat mereka harus melakukan beberapa tradisi serta pantangan yang harus mereka ini diulas dalam artikel ilmiah "Tradisi Jumat Kliwonan sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan di Kab. Cilacap, Jawa Tengah" karya Bagus Wiranto yang termuat di Jurnal Sabda Vol 13, No 1, 2018 terbitan riset Bagus Wiranto itu menyimpulkan tradisi Jumat Kliwonan di masyarakat nelayan Cilacap, yang sarat akan unsur mistis dan religi, menyimpan banyak nilai-nilai kearifan lokal. Nilai-nilai itu seperti ajaran moral bahwa tidak selamanya manusia harus mengejar duniawi semata tapi juga harus memperhatikan relasi dengan sang pencipta, lingkungan alam dan masyarakat. Contoh kearifan lokal lainnya di Jawa Tengah bisa ditemukan dalam Tradisi Nyadran masyarakat sekitar Situs Liangan, Temanggung. Ritual adat nyadran telah dilaksanakan warga sejak dahulu hingga kini secara turun temurun. Dalam buku Kearifan Lokal Dalam Tradisi Nyadran Masyarakat Sekitar Situs Liangan 2016, dijelaskan bahwa tradisi nyadran di masyarakat sekitar Situs Liangan memuat banyak pesan moral. Tradisi nyadran itu mengajarkan pentingnya rasa syukur pada yang maha kuasa, keselarasan kebutuhan lahir dan batin, serta perekat masyarakat lintas-agama, etnis, dan sosial. Tradisi nyadran tersebut juga meningkatkan solidaritas, kegotongroyongan, dan keguyuban sejumlah daerah Jawa Tengah yang lain, tradisi nyadran juga masih lestari dan digelar secara rutin setiap tahun. - Pendidikan Kontributor Versatile Holiday LadoPenulis Versatile Holiday LadoEditor Addi M Idhom
Tetapiyang pasti, dalam penentuan karakteristik kearifan lokal bisanya meliputi meliputi pengetahuan, rumah adat, baju adat, alat musik tradisional, artefak (peninggalan khas), ide, pola pikir, norma sosial, norma kesusilaan, dan nilai luhur suatu wilayah tersebut. Kearifan Lokal
Kearifan Lokal ā Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Wujud & Contoh ā Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kearifan Lokal yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, ciri fungsi, wujud dan contoh, nah agar lebih memahami dan dimengerti simak ulasannya dibawah ini. Pengertian Kearifan Lokal Kearifan Lokal adalah sebuah tema humaniora yang diajukan untuk memulihkan peradaban dari krisis modernitas. Ia diunggulkan sebagai āpengetahuanā yang ābenarā berhadapan dengan standar āsaintismeā modernistic yaitu semua pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan positivisme suatu cara penyusunan pengetahuan melalui observasi gejala untuk mencari hukum-hukumnya. Sains modern dianggap memanipulasi alam dan kebudayaan dengan mengobyektivkan semua segi kehidupan alamiah dan batiniah dengan akibat hilangnya unsur ānilaiā dan āmoralitasā Sains modernistic menganggap unsur ānlliaā dan āmoralitasā sebagai unsur yang tidak relevan untuk memahami ilmu pengetahuan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Tradisi Local secara spesifik menunjuk pada ruang interaksi terbatas dengan sistem nilai yang terbatas pula. Sebagai ruang interaksi yang sudah didesain sedemikian rupa yang di dalamnya melibatkan suatu pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia atau manusia dengan lingkungan fisiknya. Pola interaksi yang sudah terdesain tersebut disebut settting. Setting adalah sebuah ruang interaksi tempat seseorang dapat menyusun hubungan-hubungan face to face dalam lingkungannya. Sebuah setting kehidupan yang sudah terbentuk secara langsung akan memproduksi nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut yang akan menjadi landasan hubungan mereka atau menjadi acuan tingkah-laku mereka. Berikut ini terdapat beberapa pengertian kearifan lokal menurut para ahli, terdiri atas S. Swars Menyatakan bahwa secara konseptual, kearifan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara, dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama, bahkan melembaga Mariane, 2014. Phongphit dan Nantasuwan Menyatakan kearifan lokal sebagai pengetahuan yang berdasarkan pengalaman masyarakat turun-temurun antargenerasi. Pengetahuan ini menjadi aturan bagi kegiatan sehari-hari masyarakat ketika berhubungan dengan keluarga, tetangga, masyarakat lain dan lingkungan sekitar Kongprasertamorn 2007 dalam Afandi dan Wulandari 2012. I Ketut Gobyah Mengatakan bahwa kearifan lokal local genius adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal Samudra, 2010. Quaritch Wales Menjelaskan bahwa local genius atau kearifan lokal berarti kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Bela Negara Haryati Soebadio Mengatakan bahwa local genius adalah jugaculture identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri Ayatrohaedi 1986 dan Saragih 2013. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Memberikan pengertian tentang kearifan lokal, yaitu nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain untuk melindungi dan mengolah lingkungan hidup secara lestari. Rahyono 2009 Menurutnya kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat. Artinya, kearifan lokal di sini adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Apriyanto 2008 Kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman hidup mereka. Paulo Freire 1970 Menurutnya pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi. Hal ini sebagaimana Paulo Freire, seorang filsuf pendidikan dalam bukunya Cultural Action for Freedom 1970, menyebutkan dengan dihadapkannya pada problem dan situasi konkret yang dihadapi, peserta didik akan semakin tertantang untuk menanggapinya secara kritis. Oleh karena itu di perlukan adanya integrasi ilmu pengetahuan dengan kearifan lokal. Warigan 2011 Menurutnya nilai-nilai yang ada kearifan lokal di Republic of indonesia sudah terbukti turut menentukan kemajuan masyarakatnya. Al Musafiri, Utaya & Astina 2016 Dalam penelitian yang dilakukan, menyebutkan bahwa kearifan lokal memiliki peran untuk mengurangi dampak globalisasi dengan cara menanamkan nilai-nilai positif kepada remaja. Penanaman nilai tersebut didasarkan pada nilai, norma serta adat istiadat yang dimiliki setiap daerah. Sibarani 2012 Kearifan lokal merupakan suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat atau dikatakan bahwa kearifan lokal. Baca Artikel Terkait Tentang Materi āNKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia ā Pengertian & Tujuan ā Fungsi ā Bentuk Ciri-Ciri Kearifan Lokal Kearifan lokal memiliki beberapa ciri-ciri yaitu Mempunyai kemampuan memgendalikan. Merupakan benteng untuk bertahan dari pengaruh budaya luar. Mempunyai kemampuan mengakomodasi budaya luar. Mempunyai kemampuan memberi arah perkembangan budaya. Mempunyai kemampuan mengintegrasi atau menyatukan budaya luar dan budaya asli. Fungsi Kearifan Lokal Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian sumber daya alam Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup, konsep kanda pat rate. Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya pada upacara saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada pura Panji. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan. Bermakna sosial misalnya upacara integrasi komunal/kerabat. Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian. Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan penyucian roh leluhur. Bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron customer. Wujud Kearifan Lokal Teezzi, Marchettini, dan Rosini mengatakan bahwa akhir dari sedimentasi kearifan lokal ini akan mewujud menjadi tradisi atau agama. Dalam masyarakat kita, kearifan-kearifan lokal dapat ditemui dalam nyayian, pepatah, sasanti, petuah, semboyan, dan kitab-kitab kuno yang melekat dalam perilaku sehari-hari. Kearifan lokal biasanya tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat yang telah berlangsung lama. Keberlangsungan kearifan lokal akan tercermin dalam nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Nilai-nilai itu menjadi pegangan kelompok masyarakat tertentu yang biasanya akan menjadi bagian hidup tak terpisahkan yang dapat diamati melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari. Proses sedimentasi ini membutuhkan waktu yang sangat panjang, dari satu generasi ke generasi berikut. Teezzi, Marchettini, dan Rosini mengatakan bahwa kemunculan kearifan lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses trial and error dari berbagai macam pengetahuan empiris maupun not-empiris atau yang estetik maupun intuitif. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Identitas Nasional Kearifan lokal lebih menggambarkan satu fenomena spesifik yang biasanya akan menjadi ciri khas komunitas kelompok tersebut, misalnya alon-alon asal klakon masyarakat Jawa Tengah, rawe-rawe rantas malang-malang putung masyarakat Jawa Timur, ikhlas kiai-ne manfaat ilmu-ne, patuh guru-ne barokah urip-e masyarakat pesantren, dan sebagainya. Kearifan lokal merupakan pengetahuan eksplisit yang muncul dari periode yang panjang dan berevolusi bersama dengan masyarakat dan lingkungan di daerahnya berdasarkan apa yang sudah dialami. Jadi dapat dikatakan kearifan lokan disetiap daerah berbeda-beda tergantung lingkungan dan kebutuhan hidup. Local Genius sebagai Kearifan Lokal Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini. Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri. Sementara Moendardjito mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-cirinya adalah mampu bertahan terhadap budaya luar memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam one budaya asli mempunyai kemampuan mengendalikan mampu memberi arah pada perkembangan budaya. I Ketut Gobyah dalam āBerpijak pada Kearifan Lokalā mengatakan bahwa kearifan lokal local genius adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan local merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal. S. Swarsi Geriya dalam āMenggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Baliā mengatakan bahwa secara konseptual, kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan bahkan melembaga. Dalam penjelasan tentang urf, Pikiran Rakyat terbitan half dozen Maret 2003 menjelaskan bahwa tentang kearifan berarti ada yang memiliki kearifan al- addah al-maārifah, yang dilawankan dengan al-addah al-jahiliyyah. Kearifan adat dipahami sebagai segala sesuatu yang didasari pengetahuan dan diakui akal serta dianggap baik oleh ketentuan agama. Adat kebiasaan pada dasarnya teruji secara alamiah dan niscaya bernilai baik, karena kebiasaan tersebut merupakan tindakan sosial yang berulang-ulang dan mengalami penguatan reinforcement. Apabila suatu tindakan tidak dianggap baik oleh masyarakat maka ia tidak akan mengalami penguatan secara terus-menerus. Pergerakan secara alamiah terjadi secara sukarela karena dianggap baik atau mengandung kebaikan. Adat yang tidak baik akan hanya terjadi apabila terjadi pemaksaan oleh penguasa. Bila demikian maka ia tidak tumbuh secara alamiah tetapi dipaksakan. Baca Artikel Terkait Tentang Materi Liberalisme adalah Ruang Lingkup Kearifan Lokal Kearifan lokal merupakan fenomena yang luas dan komprehensif. Cakupan kearifan lokal cukup banyak dan beragam sehingga sulit dibatasi oleh ruang. Kearifan tradisional dan kearifan kini berbeda dengan kearifan lokal. Kearifan lokal lebih menekankan pada tempat dan lokalitas dari kearifan tersebut sehingga tidak harus merupakan sebuah kearifan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Kearifan lokal bisa merupakan kearifan yang belum lama muncul dalam suatu komunitas sebagai hasil dari interaksinya denganlingkungan alam dan interaksinya dengan masyarakat serta budaya lain. Oleh karena itu, kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional karena dia dapat mencakup kearifan masa kini dan karena itu pula lebih luas maknanya daripada kearifan tradisional. Untuk membedakan kearifan lokal yang baru saja muncul dengan kearifan lokal yang sudah lama dikenal komunitas tersebut, dapat digunakan istilah kearifan kini, kearifan baru, atau kearifan kontemporer. Kearifan tradisional dapat disebut kearifan dulu atau kearifan lama. Adapun contoh kearifan lokal yang diantaranya yaitu Hutan larangan adat ādesa rumbio kec. kampar prov. Riauā Kearifan lokal ini dibuat dengan tujuan untuk agar masyarkat sekitar bersama-sama melestarikan hutan disana, dimana ada peraturan untuk tidak boleh menebang pohon dihutan tersebut dan akan dikenakan denda seperti beras 100 kg atau berupa uang sebesar Rp jika melanggar. Awig-Awig Lombok Barat dan Bali merupakan aturan adat yang menjadi pedoman untuk bertindak dan bersikap terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam dan lingkungan didaerah Lombok Barat dan Bali. Cingcowong Sunda/Jawa Barat merupakan upacara untuk meminta hujan tradisi Cingcowong ini dilakukan turun temurun oleh masyarakat Luragung guna untuk melestarikan budaya serta menunjukan bagaimana suatu permintaan kepada yang Maha Kuasa apabila tanpa adanya patuh terhadap perintahnya. Bebie Muara Enim-Sumatera Selatan merupakan tradisi menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar pemanenan padi cepat selesai dan setelah panen selesai akan diadakan perayaan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang sukses. Papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako alam adalah aku. Gunung Erstberg dan Grasberg dipercaya sebagai kepala mama, tanah dianggap sebagai bagian dari hidup manusia. Dengan demikian maka pemanfaatan sumber daya alam secara hati-hati. Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali. Kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan ini yaitu tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam tanjak. Dayak Kenyah, Kalimantan Timur, terdapat tradisi tana ulen. Kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat. Pengelolaan tanah diatur dan dilindungi oleh aturan adat. Masyarakat Undau Mau, Borneo Barat. Masyarakat ini mengembangkan kearifan lingkungan dalam pola penataan ruang pemukiman, dengan mengklasifikasi hutan dan memanfaatkannya. Perladangan dilakukan dengan rotasi dengan menetapkan masa bera, dan mereka mengenal tabu sehingga penggunaan teknologi dibatasi pada teknologi pertanian sederhana dan ramah Masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan, Kampung Dukuh Jawa Barat. Mereka mengenal upacara tradisional, mitos, tabu, sehingga pemanfaatan hutan hati-hati. Tidak diperbolehkan eksploitasi kecuali atas ijin sesepuh adat. Bali dan Lombok, masyarakat mempunyai awig-awig. Kerifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat, berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai yang profan. Demikianlah pembahasan mengenai Kearifan Lokal ā Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Wujud & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. š š š Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan
Diktat Kajian Kearifan Lokal. Silvia Tabah Hati, M.Si, 2020. Jamora Gani Nasution. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 36 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.
Pahamifren, seperti yang kamu tahu, negeri Indonesia tercinta ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Nilai-nilai budaya luhur yang ada di negeri kita ini termasuk salah satu bentuk kearifan lokal di Indonesia, lho. Kearifan lokal di Indonesia mengandung banyak nilai yang patut kita teladani, Pahamifren. Contohnya, kecintaan terhadap tanah air, mengutamakan kebersamaan, saling menghormati hingga tolong-menolong. Hal ini terbukti, di masa pandemi seperti sekarang, walaupun pergerakan kita dibatasi, masih ada saja gerakan sosial atau tindakan untuk saling menolong satu sama lain di Indonesia. Nah sebelum lebih jauh, di antara kamu ada yang tahu nggak, apa sih pengertian kearifan lokal itu sendiri? Biar kamu semakin paham, pada Materi Sosiologi Kelas 12 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas tentang Kearifan Lokal di Indonesia dan mari kita bahas materi Sosiologi kelas 12 tentang Kearifan Lokal di Indonesia dan Pemberdayaan Komunitas. Simak artikel ini sampai selesai ya! Pengertian Kearifan Lokal di Indonesia Berdasarkan literatur yang berkembang, kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu kearifan wisdom dan lokal local. Local artinya setempat, sementara wisdom artinya bijaksana. Jadi, kearifan lokal dapat dikatakan sebagai gagasan atau pandangan yang bersumber dari sebuah tempat, yang di dalamnya terdapat sifat bijaksana atau nilai-nilai baik yang tertanam, diyakini, dan dianut oleh suatu masyarakat secara turun-temurun. Penjelasan singkatnya, kearifan lokal di Indonesia merupakan suatu hal atau tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat setempat. Makna kearifan lokal bisa terbentuk dan tercermin dari etika dan nilai-nilai luhur yang diyakini. Nilai yang tertanam dalam kearifan lokal bisa menjadi modal utama dalam membangun masyarakat tanpa merusak atau mengubah tatanan sosial yang berkaitan dengan lingkungan alam sekitar. Kearifan lokal bisa dikatakan sebagai budaya unggul dari masyarakat setempat, karena nilai-nilai yang dipegang masih berhubungan erat dengan kondisi geografis dan lingkungan alam sekitar. Uniknya, meskipun dari bernilai lokal, nilai yang diyakini bersifat universal. Artinya, nilai tersebut bisa mengatur seluruh aspek dalam kehidupan masyarakat. Ciri-ciri Kearifan Lokal di Indonesia Adapun ciri-ciri kearifan lokal yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut Menjadi benteng yang menjaga eksistensi kebudayaan asli dari pengaruh perkembangan zaman maupun terpaan budaya mengakomodasi unsur-unsur budaya luar. Artinya, kearifan lokal mampu memilih mana budaya luar yang cocok dan masih sesuai dengan budaya asli. Ciri ini menunjukkan bahwa kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional, tapi juga adaptif terhadap perkembangan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli. Kearifan lokal mampu menyatukan budaya luar dan budaya asli dalam komunitas masyarakat sehingga berpotensi menciptakan kebudayaan lokal sebagai alat kontrol sosial, berarti kearifan lokal menjadi alat yang mampu menjaga agar masyarakat memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan hidupnya dan agar hubungan sosial di masyarakat tidak arah perkembangan budaya. Artinya, kearifan lokal mampu menjadi alat untuk Menjadi benteng pertahanan masyarakat dari terpaan budaya luar. Artinya, kearifan lokal mengarahkan masyarakat agar tetap berperilaku sesuai budayanya. Fungsi Kearifan Lokal Secara mendasar kearifan lokal bersifat dinamis, yaitu bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman. Jadi, meskipun kehidupan masyarakat telah masuk era modernisasi, nilai-nilai kearifan lokal tetap ada karena menyimpan nilai-nilai yang sudah mengakar di masyarakat luas. Dalam perkembanganya, kearifan lokal secara terus menerus menjadi pedoman dalam kehidupan agar masyarakat dapat bertahan hidup dengan aman, nyaman dan sejahtera. Hal tersebut dilakukan atas dasar fungsi-fungsi kearifan lokal berikut ini Sebagai pengembangan sumber daya manusia, misalnya berkaitan dengan upacara daur hidup, konsep Kanda Pat kebudayaan dan ilmu pengetahuan, misalnya upacara Saraswati, kepercayaan dan pemujaan pada Pura petuah, kepercayaan, sastra, dan integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur makna etika dan moral, misalnya dalam upacara ngaben dan penyucian roh makna politik, misalnya dalam upacara adat nangluk merana di Bali. Dari fungsi di atas, kamu bisa tahu bahwa pelestarian kearifan lokal sangat penting untuk dilakukan agar masyarakat dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya secara aman, damai dan sejahtera. Fungsi kearifan lokal tersebut juga menjaga masyarakat agar terhindar dari pengaruh negatif perkembangan zaman maupun budaya luar, Pahamifren. Contoh Kearifan Lokal di Indonesia Kearifan lokal sangat banyak dijumpai di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang masih kental adat-istiadatnya. Biasanya, daerah-daerah tersebut masih melestarikan kuat nilai-nilai para leluhur. Contoh-contoh kearifan lokal di Indonesia yang bisa kamu temukan, di antaranya Hutan Larangan adat di Riau Kearifan lokal ini berlaku di daerah Riau. Tujuannya, agar masyarakat sekitar bersama-sama melestarikan hutan di daerah tersebut dengan melarang menebang hutan secara liar atau sembarangan. Awig-Awig di Lombok Barat dan Bali Awig-Awig merupakan kearifan lokal yang melekat dan menjadi pedoman dalam berperilaku, terutama dalam hal berinteraksi dan mengolah sumber daya alam di lingkungan sekitar Lombok Barat dan Bali. Di Bali misalnya, Awig-Awig bahkan dianggap sakral dan memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan hukum yang berlaku. Contoh penerapan Awig-Awig di Bali terlihat dari sikap masyarakat terhadap seseorang yang melanggar aturan lokal, misalnya melakukan pencurian, penipuan, pemanfaatan sumber daya alam, bahkan hingga penyalahgunaan narkoba. Orang yang kedapatan melanggar, akan diberikan sanksi berupa Mengaksama minta maaf, Dedosaan denda uang, Kerampang disita harta bendanya, Kasepekang dikucilkan atau tidak diajak bersosialisasi dalam kurun waktu tertentu, Kaselong pengusiran dari desanya, Upacara Prayascita ritual pembersihan desa secara spiritual. Cingcowong di Jawa Barat Cingcowong merupakan upacara adat suku Sunda yang bertujuan meminta hujan dan berlangsung secara turun temurun sebagai wujud pelestarian budaya. Hingga saat ini, ritual Cingcowong masih sering dilakukan oleh masyarakat di Jawa Barat. Bebie Bebie merupakan contoh kearifan lokal yang berkembang di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Kearifan lokal ini berupa kegiatan menanam dan memanen padi secara bersama-sama dengan tujuan agar panen cepat selesai. Hukum Sasi di Maluku Sasi adalah suatu adat istiadat yang menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Maluku dalam mengelola lingkungan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam. Upaya Pemberdayaan Komunitas Kearifan lokal di Indonesia biasanya terbentuk dan berkembang pada suatu komunitas masyarakat. Jadi, selain mengetahui materi kearifan lokal, kamu pun harus paham mengenai upaya pemberdayaan komunitas di Indonesia. Tujuannya, agar kamu lebih tahu seberapa besar kearifan lokal diperlukan pada perkembangan komunitas masyarakat, Pahamifren. Komunitas di sii bisa diartikan sebagai sekelompok masyarakat yang terkait dalam suatu identitas yang sama. Komunitas biasanya memegang teguh kearifan lokal sebagai pedoman hidup untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Contoh komunitas yang ada di Indonesia, seperti komunitas suku Baduy, komunitas masyarakat Kampung Naga, komunitas suku Kajang, dan lain-lain. Sementara itu, pemberdayaan komunitas diartikan sebagai proses pembangunan di mana masyarakat mulai berinisiatif untuk melakukan kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi dari komunitas itu sendiri. Adanya pemberdayaan ini mampu memunculkan potensi masing-masing individu pada komunitas tersebut. Potensi itu bisa berupa kreativitas atau kemampuan lain yang menunjang kesejahteraan hidup mereka. Dalam pemberdayaan komunitas, kearifan lokal tentu sangat diperlukan karena memiliki peran strategis dalam perkembangan budaya dan peradaban suatu masyarakat. Nilai-nilai kearifan lokal yang dianut akan menjadi ciri khas komunitas sehingga individu dalam komunitas tersebut bisa mengembangkan potensi diri sesuai dengan akar dan karakteristik komunitasnya. Kearifan lokal juga berperan untuk mengantisipasi ancaman dan hambatan dari luar yang bisa mengubah tatanan nilai yang dianut oleh suatu komunitas. Jadi, kearifan lokal ini sangat berperan dalam upaya pemberdayaan komunitas ya, Pahamifren. Upaya pemberdayaan komunitas tidak hanya sekadar mengandalkan peran kearifan lokal saja. Ada upaya-upaya lain yang diperlukan untuk memaksimalkan pemberdayaan komunitas, antara lain Membangun kembali struktur dari lembaga yang memberikan akses kesetaraan terhadap sumber daya pelayanan dan partisipasi membangun sistem pemerintahan yang efektif dan efisien untuk menguatkan kesadaran masyarakat tentang isu pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas hidup tiap anggota komunitas. Upaya Pemberdayaan Masyarakat Kalau pembahasan sebelumnya lebih berfokus pada komunitas, kali ini pemberdayaannya mencakup skala yang lebih luas, yaitu masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat mengutamakan proses pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu mengembangkan potensi keahlian di masyarakat setempat menjadi lebih berkualitas dan berdaya saing global. Contohnya, pada beberapa lokasi atau daerah yang masyarakatnya sudah memiliki keahlian, maka keahlian tersebut dapat dikembangkan sebagai sumber penghasilan mereka. Di daerah Pekalongan, masyarakatnya memiliki potensi keahlian dalam membuat batik, maka keahlian tersebut dapat dikembangkan menjadi kerajinan yang bernilai jual. Pemerintah bisa memberikan pelatihan, seperti menjahit dan melukis batik, agar mereka mampu membuat produk batik yang berkualitas. Tidak hanya mengembangkan keahlian di bidang batik, mereka juga perlu diberikan pengetahuan untuk memasarkan produk batik tersebut sehingga dapat bersaing dengan pasar global. Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Pada upadaya pemberdayaan masyarakat Indonesia sendiri, pemerintah sebenarnya sudah membuat program bernama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM. Program ini memberikan bantuan dan pembekalan berbagai pelatihan kepada masyarakat agar mereka lebih produktif dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. PNPMà menjadi satu di antara wujud tindakan pemerintah dalam upaya melestarikan Millenium Development Goals yang ditandatangani oleh Indonesia bersama 189 negara lain pada Deklarasi PBB tentang upaya, sasaran, dan target pemberdayaan pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Mudah-mudahan, program ini bisa mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia, ya. Sampai di sini, kamu sudah paham mengenai kearifan lokal di Indonesia kan? Semoga materi Sosiologi kelas 12 ini bisa menjadi referensi belajar kamu, ya. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi pelajaran lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi belajar online Pahamify. Ada ratusan materi belajar berkonsep gamifikasi dari Pahamify yang bisa membuat proses belajar semakin seru dan tidak membosankan. Khusus buat kamu yang lagi ngambis masuk PTN favorit, kamu bisa mencoba latihan soal UTBK melalui fitur Try Out Online Pahamify. Tunggu apalagi? Download Pahamify sekarang juga dan gunakan seluruh fiturnya sebagai Teman persiapan UTBK terbaik. Penulis Alya Rizkia Zahra Pahami Artikel Lainnya
Contohkearifan lokal yang baik dan berlangsung terus menerus, seperti Hutan Adat Desa. Pada salah satu desa di kecamatan Kampar, yaitu Desa Rumbio, Provinsi Riau, masyarakatnya dibentuk untuk melestarikan hutan secara bersama-sama.
āBagian dari budaya dalam masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari kalangan masyarakat itu sendiri yaitu kearifan lokal. Ia dapat memanipulasi budaya dengan kehidupan ilmiah. Dan memahami berbagai macam sains, hal tersebut biasa disebut dengan kearifan lokal. Jadi, apa yang dimaksud dengan kearifan lokal? Mari simak artikel nya dibawah ini. Kearifan Lokal Adalah ? Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli Rosidi Permana Kamus Besar Bahasa Republic of indonesia Sedyawati Nasiwan dkk Kamus Inggris-Republic of indonesia Paulo Freire Fungsi Kearifan Lokal Contoh Kearifan Lokal Ciri-ciri Kearifan Lokal Manfaat Kearifan Lokal Melahirkan Generasi yang Bermartabat Merefleksikan Nilai-Nilai Budaya Membentuk Karakter Bangsa Berkontribusi Menciptakan Identitas Negara Share this Related posts Kearifan Lokal Adalah ? Kearifan lokal adalah visi kehidupan dan ilmu pengetahuan, serta berbagai strategi kehidupan dalam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk merespon berbagai masalah dalam memenuhi kebutuhan mereka. Secara etimologis, kearifan dibagi menjadi dua kata, yaitu kearifan dan lokalitas. Ada nama lain untuk kearifan lokal, termasuk pengetahuan lokal, kecerdasan lokal, dan politik lokal. Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli Rosidi Istilah kearifan lokal adalah hasil dari terjemahan kecerdasan lokal yang pertama kali diperkenalkan Quaritch Wales antara 1948 dan 1949. Ini berarti kemampuan budaya lokal untuk mengatasi pengaruh budaya asing atau barat pada dua budaya yang saling berhubungan. Permana Kearifan lokal adalah respons kreatif terhadap situasi historis, situasional, dan geografis-politik lokal. Kearifan lokal juga dijelaskan sebagai pengetahuan atau cara hidup dan strategi hidup yang diadopsi oleh masyarakat setempat untuk menanggapi masalah dalam memenuhi kebutuhan mereka. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kearifan lokal adalah kebijaksanaan kebijaksanaan yang selalu diperlukan dalam interaksi. Kata lokal, yang berarti tempat atau tempat atau tempat di mana ia tumbuh, ada sesuatu yang dapat berbeda dari tempat lain atau di tempat nilai yang dapat lokal atau universal. Sedyawati Kearifan lokal dalam arti yang lebih luas tidak hanya terdiri dari norma-norma dan nilai-nilai budaya, tetapi juga dari semua elemen ide, termasuk yang memiliki dampak pada teknologi, perawatan kesehatan dan estetika. Dengan pemahaman ini, berbagai pola tindakan dan hasil budaya material dimasukkan sebagai terjemahan kearifan lokal. Nasiwan dkk Kearifan lokal adalah nilai-nilai dan kearifan luhur yang dianggap sebagai moto kehidupan, petitih dan tradisi dalam kekayaan budaya lokal. Kamus Inggris-Indonesia Kearifan lokal adalah nilai-nilai dan kearifan luhur yang dianggap sebagai moto kehidupan, petitih dan tradisi dalam kekayaan budaya lokal. Paulo Freire Menurut Paulo Freire, pendidikan yang didasarkan pada kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan siswa bagaimana menghadapi apa yang ada di depan. Fungsi Kearifan Lokal Kearifan lokal adalah kebenaran yang telah diarahkan atau diperbaiki di suatu daerah. Kearifan lokal memiliki kualitas hidup yang tinggi dan layak untuk terus diteliti, dikembangkan, dan dilestarikan sebagai antitesis atau perubahan budaya sosial dan modernisasi. Budaya masa lalu secara konstan digunakan sebagai panduan untuk hidup dalam kearifan lokal produk, meskipun memiliki nilai lokal, tetapi nilai-nilai yang dikandungnya dianggap sangat universal. Kondisi geografis dalam arti yang lebih luas Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat. Kearifan lokal memiliki nilai dan manfaat dalam kehidupan masyarakat. Sistem ini dikembangkan karena kebutuhan untuk hidup, mempertahankan dan hidup sesuai dengan situasi, kondisi, keterampilan dan nilai-nilai yang hidup di masyarakat yang bersangkutan. Dengan kata lain, kearifan lokal adalah bagian dari perspektif atau kehidupan mereka yang masuk akal untuk memecahkan masalah kehidupan dalam kehidupan. Mereka dapat melanjutkan hidup mereka dan berkembang secara berkelanjutan berkat kearifan lokal. Berikut adalah fungsi dari kearifan lokal Mengintegrasikan elemen budaya eksternal yang memasuki budaya asli. Memberikan arahan untuk pengembangan budaya. Sebagai filter dan pengontrol kultur eksternal. Sebagai akomodasi elemen budaya eksternal. Dibawah ini adalah beberapa contoh dari kearifan lokal one. Hutan larangan adat āDesa Rumbio Kec. Kampar Prov. Riauā. Kearifan lokal ini dilakukan dengan tujuan menyatukan masyarakat sekitar untuk melestarikan hutan di mana ada aturan untuk tidak menebang pohon di hutan, dan mereka didenda seperti 100 kg beras atau dalam bentuk half dozen juta dolar menghukum Rp jika Anda terluka. 2. Awig-Awig Lombok Barat dan Bali Ini adalah aturan umum yang selalu menjadi pedoman untuk perilaku dan tindakan, terutama yang berkaitan dengan interaksi atau pengolahan sumber daya alam di lingkungan Lombok Barat dan Bali. iii. Cingcowong Sunda / Jawa Barat adalah upacara yang mengharuskan hujan tradisi Cingcowong diturunkan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Luragung untuk melestarikan budaya dan melayani sebagai permintaan kepada Yang Maha Kuasa ketika itu dilakukan melanggar perintahnya. 4. Bebie Muara Enim-Sumatra Selatan adalah tradisi memanen dan memanen padi untuk menyelesaikan panen padi dengan cepat atau setelah panen dipuji sebagai rasa terima kasih atas panen yang berhasil. Ciri-ciri Kearifan Lokal Berikut adalah ciri-ciri kearifan lokal Mempunyai kemampuan mengarahkan pengembangan budaya. Mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan atau menyatukan budaya eksternal dan budaya asli. Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan. Mempunyai kemampuan untuk menyambut budaya eksternal. Mempunyai benteng untuk bertahan dari pengaruh budaya asing. Manfaat Kearifan Lokal Berikut adalah manfaat adanya kearifan lokal Melahirkan Generasi yang Bermartabat Tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak anak muda di Indonesia yang tidak mengenal potensi dan kekayaan alam dan budaya di daerah masing-masing. Dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis kearifan lokal ke sekolah-sekolah, Anda biasanya mengenal budaya Indonesia lebih baik. Selain itu, Anda akan lebih peduli dengan budaya daerah tersebut. Bagaimanapun, Anda akan menjadi lebih kompeten dan bermartabat dalam hal mempertahankan keberadaan budaya daerah yang ada. Merefleksikan Nilai-Nilai Budaya Salah satu keuntungan dari mengintegrasikan pembelajaran berbasis kearifan lokal di semua tingkat sekolah adalah Anda dapat mencerminkan nilai-nilai budaya yang ada di lingkungan lokal. Anda akan terlibat langsung dalam identifikasi atau analisis semua potensi lokal dan keuntungan sekolah. Produk keunggulan kearifan lokal tercantum dalam program ini. Kearifan lokal dijelaskan dalam berbagai aspek seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sejarah, geografi dan budaya yang berbeda. Membentuk Karakter Bangsa Keuntungan lain dari mempelajari kearifan lokal adalah dapat berpartisipasi dalam pembentukan karakter bangsa. Jika Anda membayangkan keragaman potensi dan budaya di daerah perumahan Anda, Anda akan lebih peduli dengan warisan budaya negara. Kearifan lokal ini juga bisa dijadikan modal untuk membentuk karakter bangsawan bangsa. Karakter bangsawan bangsa Indonesia yang selalu dimiliki. Pembelajaran ini akan menggabungkan berbagai fitur pembentukan karakter positif masyarakat Republic of indonesia. Karakter yang berbeda, seperti kehati-hatian dan kesadaran, kontrol diri, toleransi, patriotisme, meminimalkan keinginan dan perilaku yang baik. Berkontribusi Menciptakan Identitas Negara Indonesia dengan nilai-nilai luhurnya adalah salah satu identitas nasional. Dengan belajar berdasarkan kearifan lokal, Anda dapat membantu menciptakan identitas nasional yang kuat. Upaya mengembangkan karakter bangsa dapat dicapai melalui pembelajaran sekolah. Materi yang berhubungan dengan budaya seperti bahasa, makanan, tarian dan lagu adalah kontribusi yang sangat berguna untuk memperkuat identitas masyarakat Indonesia sebagai negara dengan kelimpahan dan beragam budaya adat. Anda tahu budaya khas daerah di mana Anda tinggal. Demikianlah artikel tentang Kearifan Lokal ini, semoga bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi anda, terimakasih. Baca Lainnya >>> Sosialisme Adalah Primitif Adalah Masyarakat Adalah
KearifanLokal, Pengetahuan Lokal dan Degradasi Lingkungan KEARIFAN LOKAL, PENGETAHUAN LOKAL DAN DEGRADASI LINGKUNGAN Erwan Baharudin Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Esa Unggul, Jakarta Mahasiswa Pascasarjana Antropologi Universitas Indonesia, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Je
- Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar keempat di dunia. Dengan wilayah yang luas beserta segala keanekaragamannya, Indonesia pastinya punya banyak kearifan lokal atau local lokal memiliki keterkaitan dengan suatu kelompok maupun komunitas tertentu. Kelompok yang dimaksud adalah suatu kesatuan sosial yang saling terorganisasi menjadi suatu kumpulan masyarakat yang memiliki kepentingan bersama dan bersifat fungsional. Terdapat hubungan sosial yang kuat antar satu sama lain di suatu kawasan yang berbeda. Lantas, apa yang dimaksud dengan kearifan lokal? Apa saja nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta apa saja contohnya?Pengertian Kearifan Lokal dalam "Common Sense Outlook on Local Wisdom and Identity A Contemporary Javanese Natives" 2010 menuliskan, kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Dicontohkan, kearifan lokal terdapat dalam cerita rakyat, peribahasa, lagu, permainan rakyat, dan tertentu bisa menemukan suatu pengetahuan yang kemudian disebut bagian dari kearifan lokal melalui pengalaman. Mereka kemudian mengintegrasikan temuan itu dengan pemahaman terhadap budaya atau keadaan alam di 3 sebutan yang dapat membantu untuk memahami makna dari kearifan lokal itu sendiri, antara lain Pengetahuan lokal local knowledge, yaitu segala hal yang berkaitan dengan bentuk lokal daerah baik melalui suatu karya atau produk ciri khas dan juga kegiatan dari suatu daerah tertentu. Kecerdasan setempat local genius, yaitu total dari ciri kebudayaan yang dipunyai bersamaan oleh masyarakat atau penduduk sebagai hasil dari apa yang terjadi di masa lampau. Kearifan lokal local wisdom, yaitu bahwa pada dasarnya setiap kelompok masyarakat memiliki kearifan lokal. Kearifan lokal dianggap memiliki nilai dan fungsinya sendiri dalam aspek kehidupan masyarakat. Hakikat dari local genius adalah Selektif terhadap masuknya budaya asing. Mampu mengkoordinir unsur yang berbeda dari budaya luar. Adanya kemampuan untuk menggabungkan unsur budaya asing ke budaya asli suatu daerah. Memiliki kendali terhadap arus globalisasi yang membawa masuk budaya lain. Mengerti arah terhadap budaya baru yang berkembang Kearifan lokal juga dapat memiliki arti nilai leluhur yang terkandung dalam budaya lokal yang kaya seperti suatu tradisi, peribahasa, maupun cerita daerah dari suatu kawasan tertentu. Makna Kearifan Lokal sendiri dapat menjadi identitas suatu bangsa, terkhusus Indonesia yang memiliki keberagaman budaya. Transformasi antar budaya itu dapat menjadikan suatu nilai budaya nasional yang mencakup keseluruhan isi juga Cara Mengatasi Kenakalan Remaja Pola Asuh hingga Kearifan Lokal Perbedaan Culture Shock dan Culture Lag dalam Sosiologi & Contohnya Pengertian Teori Konflik Klasik dan Modern Menurut Ahli Sosiologi Bentuk & Contoh Kearifan Lokal di Indonesia Indonesia memiliki berbagai macam kearifan lokal yang berperan dalam membangun peradaban suatu masyarakat. Kun Maryati dalam Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial 2013 memaparkan beberapa bentuk dan contoh kearifan lokal di Indonesia, yakni sebagai berikutPertama, kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat. Contohnya dapat ditemukan dalam seni batik. Selain memiliki motif yang indah, setiap motif batik tradisional memiliki makna mendalam. Kedua, kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam. Sebagai contoh dapat ditemukan dalam tradisi Tana 'Ulen yang dianut masyarakat Dayak di Kalimantan. Mereka tidak sangat menghormati alam dan dilarang keras melakukan hal-hal yang merugikan alam di wilayah Tana ' kearifan lokal dalam bidang pertanian. Sebagai contoh adalah Nyabuk Gunung atau Ngais Gunung di beberapa daerah di Jawa, yakni sistem pertanian ini di dataran tinggi tanpa harus mengubah kontur juga Mengenal Jenis-jenis Historiografi dan Penjelasannya Pengertian Historiografi, Metode, & Tahapan Penelitian Sejarah Jenis Sumber Sejarah Berdasarkan Sifat dan Bentuknya, Apa Saja? Dimensi, Fungsi, dan Nilai Kearifan Lokal Kearifan lokal mencakup beberapa dimensi, yaitu sebagai berikut Pengetahuan berbasis lokalisasi dalam suatu budaya. Setiap masyarakat pasti memiliki pemahaman lokal yang berhubungan dengan lingkungan di mana mereka tinggal. Nilai lokal yang merupakan aturan dalam kehidupan agar diperolehnya suatu hubungan antar masyarakat yang harmonis. Keterampilan atau kemampuan untuk bertahan hidup. Sumber daya lokal yakni sumber daya yang tersedia di alam. Mekanisme pengambilan keputusan lokal. Masyarakat memiliki pemimpin yang mengatur daerahnya sendiri. Solidaritas kelompok lokal. Suatu komunitas masyarakat yang dipertemukan karena suatu ikatan satu sama lain yang membentuk solidaritas lokal. Dikutip dari Menggali Kearifan Lokal Nusantara 2006 karya Sartini, kearifan lokal memiliki peran dan fungsi yang penting, di antaranya adalah sebagai berikut Sebagai konservasi dan pelestarian sumber daya alam. Sebagai pengembangan sumber daya manusia. Sebagai pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Sebagai sumber petuah/kepercayaan/sastra dan pantangan. Sebagai sarana membentuk dan membangun integrasi komunal. Sebagai landasan etika dan moral. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal di Indonesia antara lain nilai religi, nilai gotong-royong, nilai seni, nilai sejarah, dan nilai juga Mengenal Ruang Lingkup Dalam Ilmu Antropologi Definisi Antropologi dan Konsep-konsep Dasarnya Mengenal Tujuan dan Manfaat Ilmu Antropologi Pemberdayaan Melalui Nilai-Nilai Kearifan Lokal Menurut modul berjudul "Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan" 2017 terbitan Kemendikbud, pemberdayaan adalah cara agar masyarakat, organisasi, maupun komunitas tertentu dapat mengelola kehidupan yang dijalani. Tujuan pemberdayaan adalah agar dapat memperbaiki kehidupan demi kesejahteraan, perbaikan aksesbilitas inovasi terbaru, pendidikan yang layak, perbaikan tindakan, perekonomian yang meningkatpengembangan jaringan, dan perbaikan lingkungan baik dalam fisik maupun sosial. Bentuk pemberdayaan masyarajat berdasarkan nilai kearifan lokal memiliki artian sebagai tata letak suatu input untuk menanggunglangi permasalahan sosial. Nilai kearifan lokal sendiri adalah nilai sosial yang terdapat di suatu kawasan masyarakat. Beragam nilai itu meliputi gotong royong, ikatan kekerabatan, musyawarah, dan solidaritas antar umat. Dengan adanya pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal, akan menghasilkan masyarakat yang berdaya ubah seperti Dapat mengerti potensi dalam diri dan merencanakan untuk ke depannya. Memberi arahan terhadap tiap individu. Mempunyai power dalam berunding ketika menghadapi masalah. Dapat membangun kerjasama yang saling menghasilkan keuntungan. Setiap tindakan dapat dipertanggungjawabkan. - Sosial Budaya Reporter Jessica Amelia HapsariPenulis Jessica Amelia HapsariEditor Iswara N Raditya
hMTNYFv. 3c93vkwt99.pages.dev/3053c93vkwt99.pages.dev/1653c93vkwt99.pages.dev/193c93vkwt99.pages.dev/2583c93vkwt99.pages.dev/633c93vkwt99.pages.dev/2533c93vkwt99.pages.dev/833c93vkwt99.pages.dev/293c93vkwt99.pages.dev/167
berikan tiga contoh kearifan lokal yang memuat pengetahuan lokal